Page 96 - Gabungan
P. 96

beberapa pelayan yang sibuk dengan tugas mereka di lantai bawah.


            Yenni merasa kesepian dan menyalakan radio. Setelah alunan musik


            lembut, terdengar suara tenor yang mengharukan:


                "Ibu... Ibu yang memberiku buaian...


                Ibu... Ibu yang memberiku cahaya matahari..."


                Begitu  lagu  berakhir,  Yenni  merasa  sangat  kecewa.  Itulah


            kekurangan           radio—begitu           lagu      selesai,       tak     bisa      diputar


            ulang. Kerinduan  akan  ibunya  membakar  hatinya. Ia  sangat  ingin


            mendengarnya lagi.


                Ah! Yanny teringat, ia bisa mencari kaset rekamannya!


                Dia  menemukan  tumpukan  kaset  yang  sudah  dirapikan  oleh


            pelayan. Setelah mencari sebentar, ia gembira karena menemukan


            lagu  yang  dicarinya.  Ia  memasang  kaset  itu  ke  tape  recorder,

            bersandar di kursi, menutup mata, dan larut dalam suara sopran yang


            memukau:


                "Di dunia ini, hanya ibu yang terbaik,


                Anak yang punya ibu takkan mengerti.


                Jika ia tahu,


                Pasti tersenyum dalam mimpi..."


                Seorang pelayan naik ke atas dan tersenyum, "Nona Yenni, Tuan


            Bai menelepon."


                Yenni melihat telepon di meja—lampu merah berkedip. Ia terlalu

                                                            96
   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101