Page 65 - BUKU MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK GENERASI MILENIAL
P. 65

BAB 3 METODE PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

            bermasalah  jika  membaca  buku  meski  hanya  10  menit.
            Sedangkan motivasi ekstrinsik dihasilkan oleh faktor yang tidak
            secara  langsung  berkaitan  dengan  pengalaman  atau  tugas,
            seperti  level  pengetahuan.  Sebagai  contoh,  siswa  bisa  belajar
            rajin untuk “menyenangkan” guru favoritnya.
                 Para  peneliti  menemukan,  motivasi  intrinsik  lebih  efektif.
            Siswa yang termotivasi  secara intrinsik akan belajar lebih keras
            demi  kepentingan  personalnya  (Heinich,  et.  Al.  2002).  Pende-
            katan  paling  sesuai  untuk  mendeskripsikan  motivasi  siswa
            adalah  model  ARCS  yang  dikembangkan  oleh  Keller  (1987);
            Attention,  Relevance,  Confindence,  Satisfaction.  Attention ber-


            kaitan  dengan  rasa  penasaran,  relevance berkaitan  dengan

            kesesuaian  dengan  dunia  luar  sekolah,  confidence berkaitan

            dengan sikap positif, dan satisfaction berkaitan dengan kesem-
            patan yang memfasilitasi siswa mengekspresikan pengetahuan
            barunya. Akan tetapi ARCS harus dikondisikan secara berurutan
            dan lengkap (Liu, et. Al., 2008).
                 Faktor  psikologi yang  merujuk  pada  perbedaan  gender,
                                 ,
            kesehatan,  dan  kondisi  lingkungan.  Siswa  laki-laki  dan  perem-
            puan  cenderung  memberikan  respon  yang  berbeda  pada
            berbagai  pengalaman  bersekolah.  Sebagai  contoh,  siswa  laki-
            laki  lebih  kompetitif  dan  agresif  daripada  perempuan  dalam
            pemebalajaran  berbasis  game    .  Guru  yang  memperhatikan
            faktor  psikologi  ini,  secara  praktis  telah  banyak  mendapat
            manfaat dalam pencapaian akademik, sikap, dan kedisiplinan.

            2.  State Objectives
                 Perumusan  tujuan  dalam  tahap  ini  berkaitan  erat  dengan
            target  yang  ingin  dicapai.  Tujuan  pembelajaran  dirumuskan
            sekhusus mungkin, yang biasanya dicantumkan dalam Rencana
            Pelaksanaan  Pembelajaran  (RPP).  Adapun  teknik  yang  jamak
            dipakai dalam perumusan tujuan adalah teknik ABCD (Audience,
            Behaviour, Conditions, Degree). Audience   , artinya instruksi yang
            diajukan  guru  harus  fokus  pada  apa  yang  harusnya  dilakukan
            oleh  audien  (siswa),  bukan  apa  yang  harusnya  dilakukan  guru.
                       ,
            Behaviour artinya tujuan pembelajaran harus mendeskripsikan

            58
   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70