Page 120 - Sang Pemimpi by Andrea Hirata (z-lib.org)
P. 120

sendiri  yang  memajang  pernak-pernik  itu  di  ruang  tamu.  bagaimana
              perempuan  memersepsikan  persaingan  sesama  mereka  mungkin
              merupakan wilayah  gelap  yang  paling tak diketahui lelaki. Dalam  kasus
              bang  Zaitun,  hanya dapat dipahami  satu  hal yaitu  buah mempelam itu
              memiliki kualifikasi cantik bercampur dengan tolol tak terkira-kira..
                  Aku  mulai  kagum  pada  Bang  Zaitun.  Diam-diam  aku
              menyelidikinya.  Dimanakah  inti  daya  tarik  playboy  cap  Dua  cula  ini?
              Jelas  Reputasinya  sebagai  Casanova  tidak  dibangun  berdasarkan
              penampilannya.  Ia  melengkung  dan  terlalu  kurus.  Dandanannya  norak,
              rambutnya seperti surai ubur-ubur, wajahnya hanya wajah orang Melayu
              kebanyakan.  Dan  menurut  definisi  tampan  versi  orang  Melayu,  yang
              disandarkan pada citra Rahmat Kartolo, maka ia juga jauh dari citra itu.
              Uang?  Tak  mungkin.  Benda  paling  mahal  di  rumahnya  hanya  sebuah
              persider, istilah orang Melayu untuk lemari es, itu pun sudah menjadi rak
              piring.  Ramah?  Orang  Melayu  rata-rata  ramah.  Tatapan  matanya
              memang  menenangkan  tapi mata itu telah keruh oleh asap rokok.  Apa
              yang  menyebabkan  wanita  kocar-kacir  dibuatnya?  Misterius.  Jangan-
              jangan batu akik di jemarinya itu? Tidak, ibadahnya memang kacau tapi
              ia  bukan  musyrikin.  Sungguh  aku  penasaran  ingin  tahu.  Kusampaikan
              pada  Bang  Zaitun  maksud  kunjungan  kami  dan  terang-terangan
              menanyakan  kiat  beliau  berjaya  dalam  asmara.  Beliau  menatap  Arai
              dengan haru..
                  “Delapan  belas  tahun  belum  pernah  pacaran?  Malang  betul
              nasibmu, Boi... Hidup memang tak adil kadang-kadang hi... . hi... hi... !!
              ”.
                  Gigi taring emas putih itu berkilaun mengerikan. tukmu. Tak pernah
              kubocorkan pada siapa pun!! ”.
                  Wajah Bang Zaitun penuh rahasia. Inilah yang kami tunggu-tunggu..
                  “Tapi diperlukan upaya yang keras untuk dapat sukses!! ”.
                  Astaga  bang  Zaitun,  sungguh  tak  kusangka  tabiatmu  selama  ini.
              Apakah  engkau mengajarkan ilmu  pelet  nan sakti mandraguna?  Apakah
              harus puasa empat puluh hari? Atau harus mengambil jimat berupa kutu
              betina  dari  punggung  kera  putih  yang  hanya  hidup  di  puncak  gunung
              Gudha?  Tapi  apa  pun  itu,  tentu  sebuah  resep  yang  sangat  istimewa
              sehingga seorang bohemian dapat punya pacar enam puluh tujuh orang
              dan hampir beristri lima..
                  “Tunggu sebentar...
                  “Bang  Zaitun  masuk  kedalam  kamarnya.  Aku  dan  Arai  tegang
              menunggu. Bang Zaitun kembali membawa sebuah kotak besar..
                  “Inilah  rahasianya,  “katanya  santai  sambil  membuka  kota  itu.  Di
              dalamnya terbaring sebuah gitar..

                                          118
              -Sang Pemimpi-                                                                                                                     ADEF
   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125