Page 70 - Sang Pemimpi by Andrea Hirata (z-lib.org)
P. 70

“Anak sekolah, walaupun sudah tujuh belas tahun, tak boleh
              masuk. Tak boleh sama Pak Mustal.... “
                  “Bahkan  ia,  A  Kiun,  yang  tak  pernah  mengenyam  bangku
              sekolah, kenal baik reputasi Pak Mustar.
                  Jimbron ngotot,  “
                  “Ka... kalau su... sudah berkumis? Boleh? “
                  “Kami juga gagal menghasut Pak Cik Basman, tukang sobek
              karcis,  agar  menyelundupkan  kami  ke  dalam  bioskop.  Kami
              bersedia  membayar  karcis  dua  kali  lipat,  tunai  untuknya,  tapi
              kami malah kena damprat.
                  “Aku bisa dipecat!! Apa tak kau tengok pengumuman, anak
              sekolah dilarang masuk!! “
                  “Dan  memang,  dari  mulai  pagar  bioskop  sampai  pintu
              masuk,  bertebaran  peringatan  keras  anak  sekolah  dilarang
              masuk.
                  “Pak Mustar punya mata-mata di mana-mana. Jangan coba-
              coba. Kalian tak 'kan bisa masuk!! “
                  “Pak Cik muntab. Rupanya ia sendiri muak dengan film-film
              murahan itu.
                  “Anak  sekolah  macam  apa  kalian  ini!!??  Mau  nonton  film
              nauzubillah macam begini!!??? “
                  “Ketika kami melompat kabur, ia masih sempat melolong,  “
                  “Pulang  sana,  mengaji!!  Dan  kau,  Keriting,  aku  kenal
              bapakmu di wasrai. Kulaporkan tabiatmu!! “
                  “Bioskop  itu  hanya  memiliki  satu  akses,  yaitu  pintu
              masuknya.  Pak  Cik  dan  A  Kiun  adalah  palang  pintunya  dan
              keduanya gagal kami dekati. Kami memutar otak dengan keras.
              Arai punya rencana gila.
                  “Tengah  malam  kita  bongkar  atapnya,  masuk,  dan
              sembunyi dalam bioskop sampai diputar film besok malam. “
                  “Kawan,  tadi  sudah  kubilang:  kelenjar  testosteron  adalah
              akar  segala  kejahatan.  Dan  simaklah  betapa  mengerikannya
              modus  kriminal  yang  dimotivasi  kelenjar  itu.  Karena  dengan
              modus  itu  berarti  kami  harus  sembunyi  paling  tidak  20  jam  di
              dalam bioskop yang gelap.
                  Dan membongkar atap urusan bisa  runyam  sebab  bioskop

                                          68
              -Sang Pemimpi-                                                                                                                     ADEF
   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75