Page 84 - Sang Pemimpi by Andrea Hirata (z-lib.org)
P. 84
Arai menyalak-nyalak panik campur senang karena Nurmala tertawa geli
seperti anak kecil melihatnya. Sempat kulirik Pak Balia, beliau tertawa
sambil memegangi perutnya. Dan para penonton mencapai puncak
histeria, terbahak-bahak sampai berguling-guling saat Jimbron berhasil
menangkapku. Ia menindihku rapat-rapat, tubuhnya yang gempal
berenang-renang penuh gairah di atasku yang terjepit berdengik-dengik,
dan Arai yang berdiri di bangku seperti tupai melolong-lolong panjang
dan merdu, “Auuuufffhhh... auuuuuufffhhhh... aauuuuuuuuuuufffhhhhh...
.
“
82
-Sang Pemimpi- ADEF