Page 94 - JALUR REMPAH
P. 94
80 | Jalur Rempah dan Dinamika Masyarakat Abad X - XVI
pada musim angin timur, pedagang Aru dan Kei datang ke Banda. Kedekatan
orang Kei dengan penduduk Banda menciptakan hubungan yang erat dalam
perniagaan, mereka dapat memesan barang-barang yang diinginkan terlebih
dahulu.
Ketika terjadi penaklukkan orang-orang Banda oleh Belanda di bawah Jan
Pieterszoen Coen, penduduk Banda melarikan diri ke kepulauan Kei. Ribuan
penduduk Banda berbondong-bondong meninggalkan Banda pada 1621.
Orang-orang Banda ini seluruhnya menetap di pulau Kai Besar (Nuhu Yuut).
Terdapat dua desa di kepulauan Kei yang dihuni oleh orang-orang Banda yakni
Banda Eli (Wanda Eli) dan Banda Elat (Wanda Elat) di bagian barat dan timur
laut Pulau Kei Besar. Jalur perniagaan ini terhenti selama perang penaklukan
itu. Akibatnya biaya pengiriman makanan dari pulau Aru dan Kei ke Banda
menjadi biaya tinggi. Kemudian, Belanda mengupayakan untuk menghidupkan
kembali jalur perdagangan kuno yang dilakukan oleh penduduk Kei dan Aru
dengan kepulauan Banda.
27
Kepulauan Seram
Pengaruh Kepulauan Seram terhadap masyarakat Banda bisa terlihat dari
Hikayat Lonthor, menceritakan Cilubintang putri bangsawan Lonthor dipinang
oleh kapitan dari timur. Gelar kapitan timur dapat diterjemahkan bangsawan
dari Kesultanan Ternate. Di dalam Hikayat Lonthor, juga ditegaskan, “Pulau
Banda banyak pula didatangi orang-orang dari kepulauan dari sebelah timur,
sampai hari ini tempat itu disebut pantai timur.” 28
Perdagangan dari kepulauan Seram ke kepulauan Banda merupakan pola
perniagaan yang hampir sama dengan perdagangan kepulauan Aru dan Kei.
Kepulauan Banda sebagai tempat pasar perantara. Para pedagang bertolak dari
Seram melalui pelabuhan Amahai. Jalur perdagangan ditempuh oleh pelaut-
pedagang Seram dengan menyusuri pesisir Seram bagian timur memutar
haluan ke selatan dan tiba di Banda. Pedagang Seram sebelum memutar
27 Upaya yang dilakukan VOC adalah mendorong penyebaran agama Kristen di kalangan
penduduk kepulauan Aru dan Kei serta kepulauan Banda dengan harapan bisa membantu memulihkan
kembali hubungan perniagaan. Untuk hal ini lihat. Meilink-Roelofsz. Op.cit., hlm. 216.
28 Untuk hal ini lihat. Alwi. Op.cit., hlm. 15.