Page 9 - KIAT-KIAT BERPERANG
P. 9
kedua: munculnya stigma negatif kepada umat Islam secara umum. Radikalisme dan
liberalisme paham keagamaan sangat berpotensi membawa penganutnya pada
ekstrimisme (tatharruf), dan tidak jarang difollow up dengan tindakan kekerasan. Tentu
saja hal ini akan membawa dampak buruk bagi umat Islam secara umum. Apa yang
dilakukan oleh segelintir orang ini dijadikan kasus untuk menggeneralisir umat Islam
secara umum. Misalnya adanya tindak kekerasan yang dilakukan oleh orang Islam yang
secara terang-terangan mengaku untuk membela Islam pada akhirnya justru malah
merugikan Islam dan umat Islam. Lebih parah lagi jika hal tersebut memang disengaja
untuk membentuk opini publik dan mencitrakan negatif Islam dan umat Islam. Wacana
anti terorisme global saat ini sedikit banyak disebabkan oleh hal tersebut. Semua ahli
menyatakan bahwa radikalisme dan terorisme terjadi di semua pemeiuk agama, bahkan
semua mengakui bahwa pada dasarnya terorisme tidak ada sangkut-pautnya dengan
agama tertentu. Namun saat ini yang berkembang terutama di barat, terorisme
diidentikkan dengan Islam, sehingga tidak sedikit yang terpengaruh dengan opini
tersebut.
Ketiga: liberalisme dan radikalisme paham keagamaan juga berpotensi memunculkan
sikap saling curiga terhadap sesama muslim atau kelompok Islam. Adanya sikap saling
curiga ini akan mempersulit terjalinnya ukhuwah yang justru kini sedang dirajut.
Keempat: liberalisme dan radikalisme paham keagamaan juga sangat berpotensi menjadi
alat provokasi terhadap umat. Jika Pemerintah dan ulama tidak sigap dan bijaksana bukan
mustahil kemunculan paham ini merupakan upaya provokasi agar terjadi bentrok fisik
antar sesama Muslim. Di daerah-daerah tertentu sudah ada sebagian kaum muslim yang
telah mengumandangkan akan men-sweeping terhadap kelompok yang menganut faham
seperti ini.
Solusi -
Liberalisme dan Radikalisme paham keagamaan dua-duanya sangat berpotensi
menyimpang dari ajaran agama yang benar. Oleh karenanya perlu dicarikan cara untuk
menahan agar paham tersebut tidak menyebar secara luas di tengah umat Islam. Hemat
saya ada beberapa cara yang bisa dilakukan:
Petama, Memberikan panduan (guidance) yang mudah dipahami kepada umat Islam
secara umum yang secara sederhana dapat mengidentifikasi sebuah paham telah
menyimpang dan ajaran agama yang benar. Dalam hal ini MUI telah berupaya untuk
merumuskan kriteria sebuah paham bisa dikategorikan menyimpang. Majelis Ulama
Indonesia dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) tahun 2007 menetapkan kriteria sebuah
aliran keagamaan dianggap sesat.
Kriteria tersebut selengkapnya adalah sbb:
1. Mengingkari salah satu dan rukun iman yang 6 (enam), yakni beriman kepada Allah,
kepada Malaikat-Nya, kepada kitab-kitab-Nya, kepada Rasul-Rasul-Nya, kepada hari
akhirat, kepada Qadha dan Qadar, dan rukun Islam yang 5 (lima), yakni mengucapkan
dua kalimat syahadat. mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa pada bulan
Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji.
KIAT-KIAT BERPERANG viii