Page 332 - PROSES & TEKNIK PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG
P. 332

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM
                                                                PEMBENTUKAN PERATURAN
                                                                  PERUNDANG-UNDANGAN


                           bahkan menimbulkan gejolak sosial. Oleh karena itu, pemerintah
                           mempunyai legitimasi untuk bertindak atas nama masyarakat dan
                           menghindari konflik tuntutan dan ketidakstabilan masyarakat. 269
                                Kelemahan dari teori demokrasi elite, anggota legislatif dan
                           birokrat seringkali memandang partisipasi masyarakat dalam berbagai
                           hal dengan sebelah mata, bahkan menganggap partisipasi pemilih
                           (konstituen) hanya diperlukan dalam dua peristiwa saja,  yaitu pada
                           saat Pemilu/Pilkada dan pada saat masyarakat membayar pajak untuk
                           APBN.
                                Sementara itu menurut teori demokrasi partisipatif (participatory
                           democracy)  menyatakan bahwa,  warga, baik secara perorangan
                           maupun secara berkelompok bukanlah semata-mata konsumen
                           kepuasan (consumers of satisfaction), tetapi membutuhkan kesempatan
                           dan dorongan untuk pengungkapan dan pengembangan diri  (self
                           expression and development). Menyadari bahwa partisipasi masyarakat
                           dalam pelaksanaan pemerintah adalah bagian dari pengembangan
                           diri dan kesempatan dalam mengemukakan pendapat atau ekspresi
                           masyarakat itu sendiri sebagai pemegang kedaulatan mutlak, maka
                           partisipasi masyarakat dalam sebuah negara menjadi teramat penting.
                                Teori ini menolak asumsi bahwa warga masyarakat satu dengan
                           yang  lain  selalu  berada  dalam  keadaan  konflik  kepentingan,  tapi
                           sebaliknya  berpandangan  bahwa hakikat dari  kepribadian  manusia
                           adalah saling melengkapi dalam kehidupan bersama, dan dapat
                           menyelaraskan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan
                           bersama melalui cara/pendekatan  yang dapat diterima. Menurut
                           teori demokrasi partisipatif, hakikat demokrasi adalah untuk menjamin
                           keputusan  yang dibuat oleh pemerintah dengan masyarakat  yang
                           mungkin terkena dampak dari putusan tersebut. Intinya, teori partisipatif
                           tidak hanya ingin mewujudkan pemerintahan yang demokratis tetapi
                                                        270
                           juga masyarakat yang demokratis.
                                                                             271
                                Sementara itu menurut Kusnadi Harjasosumantri,  kriteria
                           partisipasi masyarakat dalam hubungannya dengan sistem perwakilan
                           dapat diberikan jawaban sebagai berikut:

                          269 Gibson J.L, Ivancevich J.M, Donnely Jr., J.H. and Konopaske, R. 2006. Organizations: Behavior Structure
                       Processes. Twelfth edition. New York: McGraw Hill, hlm. 22-23.
                          270 Ibid.
                          271  Kusnadi Harjasosumantri, Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Peran
                       Kecukupan Anggaran dan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Manajemen Keuangan.Vol3. No.
                       1, 2005.



                                                                                  317
                                                                         dpr.go.id
   327   328   329   330   331   332   333   334   335   336   337