Page 336 - PROSES & TEKNIK PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG
P. 336

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM
                                                                PEMBENTUKAN PERATURAN
                                                                  PERUNDANG-UNDANGAN


                           penyusunan NA, seharusnya juga melibatkan partisipasi masyarakat,
                           dalam bentuk diksusi publik, diskusi ahli, penelitian atas kebutuhan
                           hukum  yang ada dalam masyarakat. Dalam hal ini DPR tidak harus
                           mengejar banyaknya UU yang dilahirkan dalam periode tertentu, tetapi
                           yang diperlukan adalah sejauhmana UU itu dibutuhkan dan sejauhmana
                           efektifnya bagi perbaikan penyelenggaraan negara untuk kemakmuran
                           masyarakat.
                                Partisipasi masyarakat menjadi sangat penting untuk memenuhi
                           asas demokrasi,  yaitu demokrasi  yang partisipatif, dalam rangka
                           menghasilkan UU yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat dan
                           sesuai kehendak masyarakat. Partisipasi masyarakat dalam proses
                           pembentukan UU adalah salah satu bentuk pelaksanaan prinsip
                           demokrasi. Mengabaikan partisipasi masyarakat sama saja dengan
                           mengabaikan prinsip demokrasi. 276


                           E.   PARTISIPASI POLITIK

                                Dalam literatur ilmu politik, partisipasi masyarakat erat kaitannya
                           dengan partisipasi politik, karena partisipasi politik juga erat dengan
                           kebijakan publik. Partisipasi politik merupakan kegiatan seseorang
                           atau sekelompok orang untuk ikut serta aktif dalam kehidupan politik,
                           antara lain dengan jalan memilih pimpinan negara secara langsung atau
                           tidak  langsung,  dalam  proses  pembentukan  kebijakan  umum.  Hal ini
                           sebagaimana disebut Herbert McClosky: 277
                                “ Partisipasi politik adalah kegiatan-kegiatan sukarela dari warga
                                masyarakat melalui mana mereka mengambil bagian dalam proses
                                pemilihan penguasa dan secara langsung maupun tidak langsung,
                                dalam proses pembentukan kebijakan umum.”
                                Bagi  negara   demokrasi,  partisipasi  politik  merupakan
                           pengejawantahan dari penyelenggaraan kekuasaan  yang absah oleh
                           rakyat. Karena konsep partisipasi bertolak dari paham bahwa kedaulatan
                           ada di tangan rakyat yang bertujuan untuk menentukan masa depan
                           masyarakat itu sendiri.

                          276 Ibid.
                          277 Herbert McClosky, Political Participation: International Encyclopedia of the Soscial Sciences, (New York:
                       The Macmillan Company, ed. II, 1972), XII, hlm. 252 sebagaimana dikutip Miriam Budiardjo, op cit, hlm. 367.


                                                                                  321
                                                                         dpr.go.id
   331   332   333   334   335   336   337   338   339   340   341