Page 41 - BUKU ANTOLOGI PROBLEMATIK RANAH PEMBANGUNAN SISTEM EKONOMI DAN HUKUM DI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
P. 41

ANTOLOGI PROBLEMATIK
              RANAH  PEMBANGUNAN
              SISTEM EKONOMI DAN HUKUM
              DI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
              DR. H. R. ACHMAD DIMYATI
              NATAKUSUMAH, S.H., M.H., M.SI

              ICCPR. Ketentuan pelarangan atas  paham  dan organisasi
              merupakan langkah dan hal yang tidak mudah karena diantaranya
              terkait dengan sejarah, psikologi, suasana kebatinan, dan ideologi
              yang sulit dihapus dalam waktu cepat.
                    Penerapan due process of law sebagai ciri dari negara hukum
              dan menghormati nilai-nilai Hak Asasi Manusia telah dinegasikan
              dengan legitimasi waktu yang terlalu lama. Pembubaran ormas
              hanya dengan menerbitkan surat keputusan pemerintah akan
              menutup ruang kesempatan komunikasi dan partisipasi yang
              konstruktif antara pemerintah dan ormas-ormas. Instrumen HAM
              menyebutkan bahwa hak asasi untuk berekspresi, berserikat/
                                      berkumpul bisa dibatasi dengan
                                      alasan kepentingan umum, keamanan
                                      nasional, dan moral. Pembatasan
          Instrumen HAM               tersebut dapat bermakna mengurangi
           menyebutkan                melalui aturan yang pasti, sah, dan
         bahwa hak asasi              terukur . Perihal pembatasan telah
                                             34
        untuk berekspresi,            diatur pada Pasal 28J ayat (1) dan (2)
            berserikat/
            berkumpul                 UUD  NRI 1945 jo Pasal 19 ayat (1), (2),
           bisa dibatasi              dan (3) Konvenan Internasional ICCPR.
          dengan alasan                     Apabila kita komparasikan
           kepentingan                dengan tata cara pembubaran ormas
        umum, keamanan                yang telah diatur pada UU Nomor 17
           nasional, dan              Tahun 2013 tentang Ormas (UU Lama)
               moral.
                                      adalah tepat, yakni melalui pembinaan
                                      (peringatan) dan pembubaran melalui
                                      pengadilan. UU Nomor 16 Tahun 2017

              34   Pranoto and Kukuh Tejomurti. 2017. The Personal Electronic Data Security on the
                 Implementation of Solo Smart City According to the Perspective of Privacy Protection Law’.
                 Journal of Law, Policy, and Globalization, 66(2017), 61



                                         32
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46