Page 104 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 104

HUBUNGAN DPR DENGAN KABINET
                                                                                NAT SIR (1950- 1951) D AN KABINET
                                                                                             SUKIMAN (1951 - 1952)


                                                         Di awal terbentuknya cabinet Sukiman, Ketua DPRS, Mr.
                                                   Sartono menyatakan rasa optimisnya terhadap kerja sama yang lebih
                                                   baik antara cabinet dengan parlemen. Tampaknya, terbentuknya
                                                   cabinet koalisi antara Masyumi-PNI menjadi dasar sikap optimis yang
                                                   disampaikan oleh Mr. Sartono. Sartono juga menambahkan bahwa ia
                                                   mengharapkan agar Masyumi memberikan kesempatan kepada cabinet
                                                   untuk menjalankan program-programnya. Dengan demikian, maka
                                                   dukungan dari parlemen terhadap cabinet akan membuat cabinet
                                                   bekerja dengan baik dan konstruktif.
                                                         Meski demikian, pembentukan kabinet Sukiman juga tidak
                                                   berjalan lancar. Pada awalnya, posisi Menteri Pertahanan diserahkan
                      Meski demikian,              kepada Sumitro Kolopaking. Namun Sumitro Kolopaking tidak pernah

                        pembentukan                menduduki posisi tersebut karena memutuskan tidak jadi menerima
              kabinet Sukiman juga                 tawaran sebagai menteri pertahanan. Sewaka kemudian ditunjuk
                                                   sebagai penggantinya. Perubahan lainnya terjadi pada posisi menteri
                tidak berjalan lancar.             kehakiman. Awalnya, posisi menteri kehakiman diberikan kepada
                Pada awalnya, posisi               Mohammad Yamin. Namun Yamin hanya menduduki posisi tersebut

                 Menteri Pertahanan                selama kurang dari dua bulan. Pada tanggal 14 Juni 1951, Yamin
                  diserahkan kepada                mengajukan pengunduran diri dan posisinya digantikan sementara oleh
                                                   Pellaupessy. Posisi tersebut dijabat Pellaupessy hingga 20 November
                Sumitro Kolopaking.                1951. Selanjutnya posisi menteri kehakiman dijabat oleh Mohammad
                                                   Nasrun (non-partai). Kemudian posisi menteri perdagangan dan
                                                   industri yang semula dijabat oleh Sujono Hadinoto diganti oleh
                                                   Wilopo. Sedangkan untuk posisi menteri negara urusan agraria, posisi
                                                   tersebut kosong selama tujuh bulan hingga kemudian diisi oleh Mr.
                                                   Gondokusumo.  119
                                                         Selain itu, susunan kabinet Sukiman sendiri kerap mendapatkan
                                                   kritikan. Banyak pihak mengatakan bahwa kabinet Sukiman
                                                   menerapkan barter politik untuk mengakomodasi kepentingan partai
                                                   pendukung pemerintah. Hal ini disebabkan karena membengkaknya
                                                   anggota kabinet menjadi 20 orang dengan pembentukan tiga menteri
                                                   negara dari sebelumnya hanya satu menteri negara. Selain itu,
                                                   muncul keraguan terhadap kemampuan dari anggota kabinet. Pihak
                                                   oposisi mengatakan bahwa anggota kabinet harus memberikan bukti
                                                   kemampuan mereka dalam menjalankan pemerintahan.
                                                         Setelah resmi dilantik oleh parlemen, program kabinet Sukiman
                                                   adalah sebagai berikut:



                                                   119   ibid00




                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   101
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         02 B BUKU 100 DPR BAB 3 CETAK.indd   101                                                                  11/19/19   1:14 PM
   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109