Page 105 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 105

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN



                                                         1.  Menjalankan tindakan-tindakan yang tegas sebagai negara
                                                           hukum untuk  menjamin keamanan dan ketenteraman.
                                                         2. Mengusahakan kemakmuran rakyat secepatnya dan
                                                           memperbaharui hukum agraria agar sesuai dengan
                                                           kepentingan petani serta mempercepat usaha penempatan
                                                           bekas pejuang di lapangan usaha

                                                         3. Mempercepat persiapan-persiapan pemilihan umum
                                                         4. Menjalankan politik luar negeri secara bebas-aktif serta

                                                           memasukkan Irian Barat ke dalam wilayah RI secepatnya 120


                                                         Pada pertengahan Mei 1951, Natsir  dan Dewan  Pimpinan
                                                   Masyumi memberikan dukungannya kepada kabinet Sukiman dengan
                                                   mengatakan bahwa Masyumi memberikan kesempatan kepada kabinet
                                                   untuk dapat melaksanakan program-programnya.  Dukungan juga
                                                                                                  121
                                                   diberikan oleh Presiden Sukarno yang mendapatkan porsi lebih besar
                                                   dalam kekuasaannya sebagai presiden. Sebelumnya di masa kabinet
                                                   Natsir, Sukarno merasa ruang geraknya terlalu dibatasi karena hanya
                                                   sebatas kepala negara yang tidak dapat terlibat lebih jauh dalam
                                                   pemerintahan.
                                                         Sementara itu, berkaitan dengan program kerja dan proses
                   Pada pertengahan                pembentukan kabinet, dalam kesempatan sidang parlemen untuk

                 Mei 1951, Natsir dan              membahas keterangan pemerintah pada 31 Mei 1951, Mohammad
                                                   Natsir yang kembali menjadi anggota parlemen dari Partai
                     Dewan Pimpinan
                                                   Masyumi pasca pembubaran kabinet yang dipimpinnya menegaskan
              Masyumi memberikan                   dukungannya kepada kabinet Sukiman sembari mengatakan bahwa
               dukungannya kepada                  program kerja kabinet Sukiman tidak berbeda jauh dengan kabinet

                      kabinet Sukiman              Natsir. Ia menegaskan bahwa perbedaan antara kabinetnya dengan
                                                   dengan kabinet Sukiman bukan terletak pada program-programnya,
                dengan mengatakan
                                                   melainkan terletak pada pelaksanaan dan kebijaksanaan menjalankan
                      bahwa Masyumi                apa yang akan dilakukan.  selain itu, Natsir juga menyinggung
                                                                            122
                           memberikan              proses pembentukan kabinet yang dianggapnya tidak mudah. Natsir

                 kesempatan kepada                 mengatakan,
                 kabinet untuk dapat
                                                                 “Kegagalan dari segala percobaan yang
                         melaksanakan                          sungguh-sungguh  dan  ulet untuk membentuk
              program-programnya.

                                                   120   Marwati Djoened Pusponegoro, op.cit, 309
                                                   121   Herbert Feith, op.cit, hal 183
                                                   122  Mohammad Natsir, “Pidato di Parlemen, Tanggal 31 Mei 1951, Menyambut Keterangan Pemerintah
                                                      Babak Pertama”, Capita Selecta jilid II, hal 38




                                       dpr.go.id   102





         02 B BUKU 100 DPR BAB 3 CETAK.indd   102                                                                  11/19/19   1:14 PM
   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110