Page 122 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 122
HUBUNGAN DPR DENGAN KABINET
NAT SIR (1950- 1951) D AN KABINET
SUKIMAN (1951 - 1952)
Langkah awal mengenai pemberian bantuan MSA terjadi pada
saat Ahmad Subardjo melakukan kunjungan ke Amerika Serikat.
Telah dimulai pembicaraan-pembicaraan informal antara Subardjo
dengan Sekretaris Negara Amerika Serikat, Dean Acheson tentang
kemungkinan pemberian bantuan Amerika Serikat kepada Indonesia.
Pembicaraan tersebut kemudian berlanjut diantara Subardjo dengan
Merle Cochran. Kemudian, pada tanggal 4 Januari 1952, Ahmad
Subardjo menerima nota diplomatik dari Merle Cochran berisi tawaran
bantuan MSA Amerika Serikat kepada Indonesia serta kerja sama
jual beli senjata diantara kedua negara. Merle Cochran memberikan
waktu empat hari kepada Ahmad Subardjo untuk memberikan nota
balasan. Namun, sehari setelah menerima nota diplomatik Cochran,
tanpa persetujuan kabinet dan berdiskusi dengan Menteri Pertahanan,
Sewaka serta pemimpin militer, Ahmad Subardjo memberikan balasan
nota diplomatik yang bersifat rahasia kepada Merle Cochran. Dalam
balasan nota diplomatik yang dikirim, Subardjo menyetujui penerimaan
bantuan MSA dan mengambil dasar perjanjian dari pasal 511 A dengan
mengusulkan perubahan pada poin ketiga dan keenam. Dengan nota
persetujuan itu, secara tidak langsung persetujuan ini, Ahmad Subardjo
Karena sifatnya telah melanggar etika politik luar negeri yang telah disepakati sejak
yang rahasia, Perdana Menteri Hatta, yaitu politik bebas-aktif.
informasi mengenai Karena sifatnya yang rahasia, informasi mengenai
penandatanganan penandatanganan persetujuan penerimaan bantuan MSA baru diketahui
persetujuan publik pada bulan Februari 1952. Dengan segera, penandatanganan MSA
penerimaan bantuan menimbulkan perhatian luas dari publik. Kabinet melakukan sidang
untuk pertama kalinya pada tanggal 8 Februari dan poin 4 pada pasal 511
MSA baru diketahui A menjadi fokus utama pembahasan. Kabinet mengusulkan agar poin
publik pada bulan 4 diubah, dan Ahmad Subardjo diminta untuk mengupayakan tiga hal
Februari 1952. terkait permintaan kabinet tersebut. Pertama, berupaya mengusulkan
kepada Amerika Serikat untuk menghapus poin 4 pasal 511 A. Kedua,
jika permintaan tersebut ditolak, maka Ahmad Subardjo berupaya
meminta kepada Amerika Serikat untuk menghapuskan pernyataan
‘memperkuat pertahanan dunia bebas’. Ketiga, jika usulan ini ditolak
juga oleh Amerika Serikat, maka Ahmad Subardjo mengupayakan agar
Indonesia diperkenankan menafsirkan sendiri arti kata ‘dunia bebas’. 137
137 Ibid, hlm. 200
SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 119
REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
02 B BUKU 100 DPR BAB 3 CETAK.indd 119 11/19/19 1:15 PM