Page 126 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 126

PARLEMEN D ALAM PER ALIHAN
                                                                       DEWAN PER WAKILAN R AKYAT  1952 – 1954



























                                                   Parlemen dalam Peralihan

                                                   Dewan Perwakilan Rakyat


                                       B AB 4      1952 – 1954

                                                   Sebagai salah satu dari negara-

                                                   negara Asia Tenggara yang

                                                   sedang melakukan proses
                                                   dekolonisasi di tahun 1950-an,



                                                              emerintah Republik Indonesia mengadopsi gagasan
                                                              pemerintahan parlementer yang didasarkan atas sistem
                                                              pemerintahan di Eropa. Sistem pemerintahan berbasis
                                                   Pdemokrasi multi-partai ini dianggap dapat menjadi jawaban
                                                   dalam perjuangan untuk kemerdekaan nasional yang terkait dengan
                                                   kekecewaan dari sistem pemerintahan sebelumnya (mono-partai)
                                                   yang tidak merepresentasikan keragaman aspirasi dari masyarakat
                                                   Indonesia.
                                                         Sebelumnya, selama tahun 1920-an dan 1930-an di masa
                                                   pemerintahan Hindia Belanda, kaum nasionalis telah menggagas
                                                   “Indonesia Berparlemen”, tetapi di tahun 1960-an dapat ditemukan
                                                   tokoh-tokoh Indonesia, seperti Sukarno, yang menyatakan bahwa
                                                   pemerintah parlementer bergaya Barat telah gagal di Indonesia, dan
                                                   bahwa apa yang dibutuhkan negara adalah sistem pemerintahan “selaras
                                                   dengan jiwa Indonesia,” yaitu, “demokrasi dengan kepemimpinan” atau
                                                   “Demokrasi Terpimpin”. Akar dari kegagalan pemerintahan berbentuk




                                                   125
                                             A
                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT  T    125
                           SEJARAH DEW
                                      AKI
                                  AN PERW
                                        LAN RAKY
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
                             REPU BLI K I N DON ESIA  1918 – 2018
         02 B BUKU 100 DPR BAB 4 CETAK.indd   125                                                                  11/19/19   10:47 AM
   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131