Page 131 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 131
SEABAD RAKYAT INDONESIA
BERPARLEMEN
terutama pada iuran keanggotaan. Beberapa sumber pendanaan yang
diperlukan untuk kongres, organ berkala partai, atau gaji pekerja partai
penuh waktu, dibangkitkan terutama dari sejumlah kecil kontribusi
pribadi besar, yang dibuat dalam banyak kasus dari dana yang diperoleh
sebagai hasil dari kekuatan birokrasi. Secara umum, dan sekali lagi
kecuali Partai Komunis Indonesia, organisasi partai pada saat itu dinilai
sederhana dan longgar. Pada saat yang sama, sebagian besar partai
kurang melakukan disiplin ketat. Adanya divisi intra-partai sangat
penting dan secara terbuka diakui dalam kasus kebanyakan partai
(tidak dalam kasus Partai Komunis atau Partai Sosialis). Kenyataannya,
sebagian besar energi para pemimpin sebagian besar partai dihabiskan
untuk perjuangan politik internal.
Organisasi yang lemah, kurangnya keanggotaan massa dan
kurangnya kohesi internal, dikombinasikan dengan bagian yang relatif
penting dimainkan oleh perwakilan parlemen, menetapkan sebagian
besar partai-partai Indonesia pada periode ini sebagai kelompok
dengan daya artikulasi yang lemas. Tetapi pada saat yang sama pihak-
pihak dan organisasi yang terkait dengan partai sudah memainkan
peran penting di banyak kota kecil dan desa, berkontribusi pada
proses transformasi loyalitas lokal dan tradisional menjadi nasional
dan ideologis, serta bertindak sebagai agen mobilitas sosial ke atas.
Negara memerlukan kampanye panjang yang mendahului pemilihan
Dalam sebuah 1955 untuk membangun hubungan organisasional antara kegiatan
tingkat desa dengan kegiatan partai di tingkat politik nasional.
negara yang Dalam sebuah negara yang penduduknya diperkirakan mencapai
penduduknya 90 persen Muslim di tahun 1950-an, dapat diharapkan bahwa agama
diperkirakan akan memainkan peranan penting dalam urusan politik. Di sisi lain,
mencapai 90 Undang-Undang Dasar Sementara tahun 1950 diberikan untuk negara
persen Muslim di sekuler, pemerintah Indonesia telah memiliki Kementerian Agama.
Partai-partai politik Muslim adalah Masyumi, NU, Partai Sarikat Islam
tahun 1950-an, Indonesia (PSII), dan Persatuan Tarbijah Islam (Perti). Kedua partai
dapat diharapkan Kristen tersebut adalah Partai Katholik Republik Indonesia, dan Partai
bahwa agama akan Kristen Indonesia (Parkindo), di mana yang pertama adalah Katolik dan
memainkan peranan yang terakhir adalah Protestan. Meskipun ada 8 partai Marxis, hanya
setengah dari mereka yang tampil dalam pemilihan, yaitu: PKI, Partai
penting dalam Sosialis Indonesia (PSI), Partai Murba, dan Partai-Buruh. PKI didirikan
urusan politik. pada 1920 dan ini membuatnya menjadi salah satu partai politik
tertua di Indonesia. Telah mengalami banyak pasang surut, termasuk
upaya pemberontakan yang gagal pada tahun 1926 dan 1948. Sejak
dpr.go.id 130
02 B BUKU 100 DPR BAB 4 CETAK.indd 130 11/19/19 10:47 AM