Page 188 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 188

PARLEMEN D ALAM PER ALIHAN
                                                                       DEWAN PER WAKILAN R AKYAT  1952 – 1954



                                                   kenyataan bahwa di masyarakat di mana kekuasaan dan prestise
                                                   didasarkan pada kepemilikan tanah, dengan ekspansi modal sering
                                                   ditentang sebagai ancaman terhadap kepentingan para pemilik tanah
                                                   yang sudah mapan.
                                                         Terkait hal ini, DPR memberikan tanggapan terhadap
                                                   perekonomian rakyat yang dianggap penting sebagai landasan ekonomi
                                                   nasional. Berikut kutipan pidato dari Ibrahim Sedar di dalam salah
                                                   satu rapat DPR:


                                                                 “Saudara  Ketua,  soal  kelima  Jang  rapat
                                                               sangkut-pautnja  dengan  soal  politik  keuangan
                                                               dan anggaran belandja, jaitu perekonomian rakjat.
                                                               Sampai kini ternjata, bahwa usaha-usaha dan
                                                               tindakan-  tindakan  jang  telah  didjalankan  oleh
                                                               Kabinet-kabinet  jang  lampau  untuk  memperbaiki
                                                               perekonomian  rakjat-  seberapa  mungkin  djuga
                 ... kenyataan bahwa                           untuk  mempertinggi  tingkat  penghidupan  dan
                     di masyarakat di                          kemakmuran  rakjat  djelata-  tidak  atau  kurang

               mana kekuasaan dan                              berhasil. Penghidupan rakjat kian hari bertambah
                                                               susah   dan   buruk,   hingga   kepertjajaannja
                  prestise didasarkan                          terhadap  kedjudjuran,  ketjakapan,  kegiatan  dan

                    pada kepemilikan                           kebidjaksanaan  Pemerintah  dengan  alat-alat  dan
                        tanah, dengan                          pegawai- pegawainja dalam soal ini praktis telah

             ekspansi modal sering                             hi lang lenjap.
                                                                 Disamping  kemelaratan  rakjat  umum,  maka
                   ditentang sebagai                           golongan-golongan penduduk Eropah dan Tionghoa,

                  ancaman terhadap                             demikian pula segelintir orang-orang Indonesia asli
                    kepentingan para                           dalam lapangan perdagangan, perindusterian dan

                 pemilik tanah yang                            perusahaan, telah berhasil menambah kekajaannja,
                                                               hingga  berpuluh  atau  beratus  ganda,  atas  tjara-
                        sudah mapan.                           tjara  jang  pada  umumnja  tak  berbeda  dengan

                                                               penghisapan rakjat dan perbuatan tjurang dengan
                                                               bantuan
                                                                 Sekelompok ketjil pegawai-pegawai Pemerintah,
                                                               sipil  dan  militer  jang  korup  dan  kurang  djudjur
                                                               mendjalankan tugas kewadjibannja.
                                                                 Perdagangan  gelap,  penimbunan  barang-
                                                               barang dagangan, pendjualan barang dengan harga
                                                               jang lebih tinggi dari harga resmi dan sebagainja





                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   187
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         02 B BUKU 100 DPR BAB 4 CETAK.indd   187                                                                  11/19/19   10:48 AM
   183   184   185   186   187   188   189   190   191   192   193