Page 191 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 191

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN



                                                   dalam skala yang lebih besar di awal tahun 1960-an) . Akan tetapi
                                                                                                     190
                                                   karena kendala-kendala yang dihadapi di atas, penguatan keuangan
                                                   serta terciptanya perekonomian nasional belum dapat direalisasikan
                                                   oleh pemerintah. Terkait dengan hal ini, DPR melakukan pembahasan
                                                   di dalam rapat pada 16 Mei 1952. Isu terkait diskriminasi golongan
                                                   ekonomi disampaikan oleh salah satu anggota DPR, J.P. Snel, di dalam
                                                   pidato sebagai berikut:


                                                                 “Saudara Ketua, hak Natie Indonesia atas
                                                               Kemerdekaan dan Kedaulatan asal- mulanja
                                                               berakar dalam diterimanja azas-azas Demokrasi.
                                                                 Maka dalam pasal 1 Undang-undang Dasar kita
                                                               ada  terbatja,  bahwa  Republik  Indonesia  adalah
                                                               bersifat  Negara  Hukum  jang  berdemokrasi.  lnti-
                                                               pati azas-azas Demokrasi itu, ialah pengakuan atas
                                                               persamaan  harga  dan  persamaan  hak  bagi  para
                                                               kawan senegara; hal ini berarti, bahwa tidak boleh
                                                               uiaJdkan  diskriminasi  berdasarkan  djenis  bangsa
                                                               (ras),  warna  kulit,  bahasa,  agama,  asal  national
                                                               atau asal kemasjarakatan, milik ataupun kelahiran.
                                                               lnipun ada terbatja dalam pernjataan Hak- hak
                                                               Manusia  jang  telah  diterima  oleh  hampir  semua
                                                               anggota Perserikatan Bangsa-bangsa.
                                                                 Saudara Ketua, pada mulai bertindaknja Kabinet
                                                               Wilopo, maka saja hendak mengadjak Pemerintah
                                                               baru ini, supaja kiranja didjelaskan  kepada kita,
                                                               apakah  akan  dilandjutkan  djalan  jang  telah
                   Akan tetapi karena                          ditempuh  oleh pemerintah-pemerintah  dahulu

                      kendala-kendala                          mengenai kebidjaksanaan jang tidak berdemokrasi
               yang dihadapi di atas,                          terhadap beberapa golongan rakjat.

               penguatan keuangan                                Beberapa  kali  dalam  ruangan  ini  sudah  saja
                                                               perhatikan tentang hal tersebut dan dengan djalan
                      serta terciptanya                        pertanjaan dan nota-pun telah saja tundjukkan

                        perekonomian                           akan   kesalahan   politik   diskriminasi   jang
               nasional belum dapat                            sedemikian itu. Akan tetapi, tindakan-tindakan

                    direalisasikan oleh                        pelaksanaan, baik dari Pemerintah Pusat maupun
                                                               dari Pengusaha- pengusaha setempat, sajang sekali
                            pemerintah.

                                                   190  Alec Gordon, 1986, Colonial Mode of Production and Indonesian Revolution, Economic and Political Weekly,
                                                      Vol. 21, No. 32 (Aug. 9), h. 1423.




                                       dpr.go.id   190





         02 B BUKU 100 DPR BAB 4 CETAK.indd   190                                                                  11/19/19   10:48 AM
   186   187   188   189   190   191   192   193   194   195   196