Page 189 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 189
SEABAD RAKYAT INDONESIA
BERPARLEMEN
masih tetap berdjalan dengan leluasa, sedang
tindakan- tindakan Pemerintah dengan alat-alat
dan pegawai-pegawainja untuk memberantas
perbuatan-perbuatan itu nampaknja belum
memberikan hasil-hasil jang njata.
Selain dari itu soal-soal dan urusan-urusan
jang bersangkut-paut dengan kepentingan
rakjat tidak atau kurang mendapat pelajanan
jang baik dan ljepat, baik dari pihak instansi-
instansi Pemerintah maupun dari pihak beberapa
perusahaan partikelir. Bureaucratic lebih hebat
dari dizaman koloniaal. Sikap pegawai-pegawai
sangat formalistis, dengan kurang mengusahakan
kelemahan (soepelheid). Tiap-tiap surat izin tidak
mungkin diperoleh dengan tjepat, djika si pemohon
tak suka membajar uang persenan atau sogokan
kepada pegawai-pegawai jang berkuasa.
Karena itu saja ingin bertanja kepada
Pemerintah: Tindakan-tindakan dan usaha-usaha
apalah jang akan didjalankan oleh Pemerintah
untuk memberantas, sekurang-kurangnja
memperketjil kedjahatan- kedjahatan jang
disebutkan tadi, agar kemakmuran rakjat dapat
terdjamin dan keuangan negara bertambah baik
dan kuat? Keamanan rakjat dan negara lahir-
bathin mungkin dikembalikan dan dipelihara
hanja djika penghidupan dan kemakmuran rakjat
Karena itu saja telah menljapai sesuatu tingkatan jang agak tinggi,
djauh lebih tinggi dari tingkatan sebelum perang
ingin bertanja
kedua dan terlebih pula dari tingkatan pada masa
kepada Pemerintah: ini sangat rendah. Sjarat mutlak untuk mentjapai
Tindakan-tindakan tingkatan itu antara lain, jaitu bahwa segala
dan usaha-usaha undang-undang, aturan, tindakan dan usaha
Pemerintah benar-benar ditaati oleh segala pihak
apalah jang akan
dikalangan masjarakat, serta didjalankan sebaik-
didjalankan oleh baiknja dan sedjudjur-djudjurnja oleh pegawai-
Pemerintah ... pegawai Pemerintah sendiri.” 188
188 Ibid., h. 1974-5.
dpr.go.id 188
02 B BUKU 100 DPR BAB 4 CETAK.indd 188 11/19/19 10:48 AM