Page 292 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 292

PARLEMEN D AN UPAYA
                                                                                         MENGGAPAI K ONS TITUSI
                                                                                                  B AR U,1957 - 1960


                                                   bangsa serta menuju masyarakat yang adil, makmur, dan sentosa yang
                                                   sesuai dengan kepribadian rakyat Indonesia. Selain itu, Musyawarah
                                                   Nasional Pembangunan juga bermaksud untuk mengadakan persiapan-
                                                   persiapan untuk menjamin penyaluran rencana tersebut ke arah
                                                   pelaksanaan dan keikutsertaan rakyat dalam perencanaan dan
                                                   pelaksanaan pembangunan.  342
                                                         Namun, kenyataannya upaya tersebut hanya bermanfaat politis
                                                   saja. Sementara masalah pembangunan tidak dapat terlaksana dengan
                                                   baik sebab tidak adanya ketersediaan dana.  Meskipun demikian,
                                                                                             343
                                                   Djuanda tetap berusaha melakukan pembangunan dengan mengambil
                                                   keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan prinsipil dalam bidang
                                                   perekononomian dan pembangunan. Sebab bagaimana pun sulitnya
                                                   keadaan saat itu, pembangunan harus tetap diupayakan apabila
                                                   mengacu pada program Kabinet Djuanda yang terdapat dalam Panca
                                                   Karya pasal kelima, yakni mempergiat pembangunan.
                                                           Langkah  yang ditempuh pemerintah  selanjutnya ialah

                        Langkah yang               membuka tanah-tanah baru untuk pertanian dan menyempurnakan
             ditempuh pemerintah                   pengairan-pengairan dalam usaha menambah hasil produksi bahan
                                                   makanan. Terkait persoalan ini pemerintah pun menetapkan undang-
                     selanjutnya ialah             undang tentang pokok-pokok agraria, penghapusan tanah-tanah
                    membuka tanah-                 partikelir, penghapusan monopoli garam, dan lain sebagainya. Selain

                    tanah baru untuk               itu, mengenai soal pembangunan perekonomian negara pada upayanya
                        pertanian dan              telah dicarikan berbagai usaha yang sesuai dengan kepribadian bangsa
                                                   Indonesia, di antaranya ialah dengan membentuk Biro Stabilisasi
                  menyempurnakan                   Ekonomi yang anggota-anggotanya telah dilantik oleh Perdana
               pengairan-pengairan                 Menteri Djuanda tanggal 27 Mei 1958. Biro ini berkewajiban mengambil

                          dalam usaha              tindakan-tindakan guna perbaikan serta efisiensi di bidang ekonomi
                     menambah hasil                dan keuangan. 344
                                                           Selain itu, pemerintah juga berupaya untuk menjamin
                      produksi bahan               kehidupan dan pekerjaan yang layak serta memperluas kesempatan
                              makanan.             bekerja bagi seluruh penduduk dengan ditetapkan pengaturan dengan
                                                   Undang-Undang No.85 tahun 1958 tentang Rencana Pembangunan
                                                   Lima Tahun 1956-1960, yang berlaku mulai tanggal 31 Desember 1958.
                                                   Lalu, dalam rangka menyapu bersih sisa-sisa kolonial di lapangan
                                                   ekonomi, pemerintah menetapkan peraturan-peraturan tentang
                                                   Penetapan semua Badan Pengawas Bank-Bank Belanda (P.P. No.



                                                   342 Sukarno, Mohammad Hatta, dan Djuanda, Tiga Prasaran Pembangunan. Djakarta: Sekretariat
                                                      Musjawarah Nasional Pembangunan, 1957, hlm. 35.
                                                   343 Pardomuan Siregar, Kabinet Djuanda: Merintis Jalan Untuk Ke Demokrasi Terpimpin dalam
                                                      Rangka Undang-Undang Dasar 1945. Skripsi, 1989, hlm. 33.
                                                   344 Kementerian Penerangan RI, Op.cit., 1958, hlm. 13.



                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   293
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         02 B BUKU 100 DPR BAB 6 CETAK.indd   293                                                                  11/19/19   9:22 AM
   287   288   289   290   291   292   293   294   295   296   297