Page 266 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 266

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN



                                                                    Tuan-tuan yang terhormat, ini hari adalah
                                                               hari yang amat penting. Pada hari ini buat pertama
                                                               kali dalam sejarah –politik Indonesia, seorang
                                                               bangsa Indonesia menjadi ketua resmi dari satu
                                                               sidang perwakilan rakyat. Hal itu adalah satu simbol,
                                                               satu lambang yang amat penting! Pada hari ini, kita
                                                               memulai satu sejarah baru! Beberapa bulan yang
                                                               lalu, Perdana Menteri Hideki Tozyo mengucapkan
                                                               perjanjiannya yang termashyur. Tidak lama
                                                               kemudian dari pada itu, Pemerintah Balatentara
                                                               di  sini  mengumumkan  akan  diadakannya  Chuo
                                                               Sangi-in. Kemarin itu Chuo Sangi-in dibuka,
                                                               sekarang ia punya ketua bangsa Indonesia. Sungguh
                                                               cepat jalannya  sejarah di bawah pemerintahan
                                                               Balatentara Dai Nippon! Warisan-warisannya
                                                               Pemerintahan Belanda dilikuidasi dengan kecepatan
                                                               yang mengagumkan dan penyusunan masyarakat.


                                                                    Paduka Yang Mulia Saiko Shikikan tempo hari
                                                               dengan tegas mengatakan bahwa Chuo Sangi-in
                                                               ialah langkah pertama kepada apa yang dijanjikan
                       Soekarno juga                           oleh Paduka Yang Mulia Perdana Menteri Tozyo.

               menekankan bahwa                                Beliau dan juga Somubucho menyebutkan Chuo
             Perdana Menteri Tojo                              Sangi-in satu ujian. Saya mendoakan kepada Tuhan

                  telah memberikan                             supaya ujian ini kita dapat selesaikan dengan
                                                               sempurna agar supaya lekaslah kita dikaruniai oleh
                    janji yang dicita-                         Pemerintah dengan tindakan kemudian yang lebih

                 citakan oleh rakyat                           luas. Insyafkanlah. Tuan-tuan, nasib Indonesia di
              Indonesia, walaupun                              masa datang adalah di tangan kita sekarang!” 513

                 tetap dalam usaha                       Pada saat Soekarno berpidato setelah dipilih menjadi ketua Chuo
                    untuk mencapai                 Sangi-in, terlihat bahwa apa yang ia sampaikan di hadapan para anggota

                 kemerdekaan tidak                 Chuo Sangi-in lainnya adalah bentuk kepercayaan dan optimisme
                   terlepas dari kerja             terhadap janji dari pemerintah Jepang yang direpresentasikan oleh

              keras yang dilakukan                 Perdana Menteri Jepang pada saat itu, yakni Perdana Menteri Tojo
                                                   yang telah memberikan janji kemerdekaan bagi Indonesia. Soekarno
                           oleh rakyat.            juga menekankan bahwa Perdana Menteri Tojo telah memberikan




                                                   513   Soeara Asia, 18 Oktober 1943




                                       dpr.go.id   264





         A BUKU SATU DPR 100 BAB 04 CETAK BARU.indd   264                                                          11/18/19   4:51 AM
   261   262   263   264   265   266   267   268   269   270   271