Page 108 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 108

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                 BERPARLEMEN



                                                                             Tabel 2.6.4
                                                             Jabatan Sekretaris Jenderal di DPRS/DPR/DPR-GR


                                      DPR-GR             DPR-GR             DPR Pasca Dekrit   DPRS dan DPR Hasil
                                      1960-1964          1960               Presiden           Pemilu
                  Pengangkatan        Oleh Presiden      Oleh Presiden      Oleh Presiden atas usul DPR  Oleh DPR
                  Bila Sekretaris Jenderal   Diwakili oleh Sekretaris yang   Diwakili oleh Sekretaris yang   Diwakili oleh Sekretaris yang   Diwakili salah seorang
                  berhalangan         tertua dalam jabatannya  tertua dalam jabatannya  tertua dalam jabatannya  Sekretaris Kepala Bagian
                  Pejabat sementara   Dilakukan oleh Sekretaris   Dilakukan oleh Sekretaris   Dilakukan oleh Sekretaris   Pegawai yang ditunjuk
                  sebelum ada pengangkatan   yang tertua dalam   yang tertua dalam   yang tertua dalam   Ketua Sementara
                  Sekretaris Jenderal  jabatannya        jabatannya         jabatannya



                                                  2.6.2 Penyusunan Undang-Undang

                                                       Dalam membentuk undang-undang (UU), Peraturan Presiden
                                                  Republik Indonesia nomor 28 tahun 1960 tentang Perubahan Peraturan
                                                  Tata Tertib DPR-GR menyatakan bahwa melalui Sekretariat DPR-GR
                                                  semua usulan Presiden, baik berupa rancangan undang-undang (RUU)
                                                  maupun usul lain yang disampaikan dengan Amanat Presiden kepada
                                                  DPR-GR diserahkan kepada Pimpinan DPR-GR, setelah sebelumnya
                                                  diperbanyak dan dibagikan kepada anggota oleh Sekretariat DPR-
                                                  GR. Pimpinan DPR-GR, setelah mendengar pertimbangan Panitia
                                                  Musyawarah, kemudian menetapkan perlu atau tidaknya dilakukan
                                                  pemeriksaan terhadap usulan presiden tersebut. Bila dinilai tidak perlu,
                                                  RUU tersebut akan langsung dibicarakan dalam rapat pleno DPR-GR.
                                                       Akan tetapi, jika perlu diadakan pemeriksaan, Pimpinan DPR-GR
                                                  kemudian menetapkan untuk memeriksa RUU itu dengan bisa melalui:
                                                  (1) Komisi; (2) Panitia Khusus; atau (3) Rapat Gabungan Komisi.
                                                       Pemeriksaan oleh Komisi dilakukan bersama Pemerintah yang
                                                  diwakili menteri di dalam rapat komisi. Menurut ketentuan, presiden
                                                  memang dapat menguasakan kepada menteri-menteri untuk mewakili
                                                  presiden. Selama berlangsung pembicaraan, dibuat catatan yang tidak
                                                  boleh diumumkan lebih dahulu. Terhadap pandangan anggota komisi,
                                                  pemerintah mendapat kesempatan untuk memberikan jawaban atas
                                                  pandangan tersebut, termasuk pandangan secara tertulis dari anggota
                                                  komisi yang tidak hadir dengan alasan ketidakhadiran yang dapat
                                                  diterima oleh Ketua Komisi. Dalam pemeriksaan ini, komisi tidak
                                                  mengambil keputusan terhadap RUU yang dibicarakan, baik mengenai
                                                  keseluruhannya maupun mengenai bagian-bagian atau pasal-pasalnya.
                                                  Selain catatan, dibuat juga laporan komisi, yang memuat pokok-pokok





                                     dpr.go.id   102
   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113