Page 110 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 110
SEABAD RAKYAT INDONESIA
BERPARLEMEN
DPR-GR juga dapat mengadakan persidangan luar biasa jika
dikehendaki oleh (1) pemerintah; (2) pimpinan DPR-GR; atau (3)
sekurang-kurangnya dua puluh lima orang anggota DPR-GR. Setiap kali
diadakan persidangan luar biasa, Ketua memberitahukannya kepada
Pemerintah untuk dipertimbangkan. Setelah mendapat persetujuan
Presiden, Ketua DPR-GR segera mengundang anggota-anggota DPR-
GR untuk menghadiri persidangan luar biasa tersebut.
Persidangan luar biasa tidak terdapat dalam Tatib DPRS dan DPR
Hasil Pemilu. Dalam Tatib DPR-GR 1960 dan Tatib DPR Pasca-Dekrit
Presiden diatur, namun dengan beberapa perbedaan dibandingkan
Tatib DPR-GR 1960-1964. Utamanya, perbedaan terkait dengan kuasa
presiden atas parlemen, yaitu dalam Tatib DPR-GR 1960-1964 dan Tatib
DPR-GR 1960 dinyatakan bahwa setiap kali diadakan persidangan luar
biasa, Ketua DPR-GR harus memberitahukannya kepada Pemerintah
untuk memperoleh pertimbangan. Bila presiden memberikan
persetujuan, Ketua DPR-GR segera mengundang anggota-anggota
DPR-GR untuk menghadiri persidangan luar biasa tersebut.
Tabel 2.6.5
Persidangan Luar Biasa di DPRS/DPR/DPR-GR
Persidangan Luar Biasa
DPR-GR 1960-1964 DPR-GR 1960 DPR Pasca Dekrit Presiden
Diadakan jika dikehendaki oleh : (1) pemerintah; (2) Diadakan jika dikehendaki oleh : (1) pemerintah; (2) Diadakan jika dikehendaki oleh : (1) Presiden; (2)
pimpinan DPR-GR; atau (3) sekurang-kurangnya dua Ketua, dengan persetujuan Panitia Musyawarah; Ketua, dengan persetujuan Panitia Musyawarah;
puluh lima orang anggota DPR-GR. atau (3) sekurang-kurangnya dua puluh lima orang atau (3) sepersepuluh dari jumlah anggota DPR
anggota DPR-GR yang menentukan kuorum
Setiap kali diadakan persidangan luar biasa, Ketua Setiap kali diadakan persidangan luar biasa, Ketua Tidak diatur
memberitahukannya kepada Pemerintah untuk memberitahukannya kepada Pemerintah untuk
dipertimbangkan. dipertimbangkan.
Ketua DPR-GR segera mengundang anggota- Ketua DPR-GR segera mengundang anggota- Ketua DPR-GR segera mengundang anggota-
anggota DPR-GR untuk menghadiri persidangan anggota DPR-GR untuk menghadiri persidangan anggota DPR-GR untuk menghadiri persidangan
luar biasa tersebut, setelah mendapat persetujuan luar biasa tersebut, setelah mendapat persetujuan luar biasa tersebut.
Presiden Presiden
Mengenai ketentuan umum tentang rapat-rapat, dalam Tatib
1960-1964, antara lain ditentukan waktunya dilakukan sejak pagi hari
antara pukul 09.00 sampai dengan 14.00 pada hari kerja biasa dan
pukul 08.30 sampai dengan 11.30 pada hari Jumat, serta malam hari
antara pukul 19.30 sampai dengan 23.30. Namun jika diperlukan waktu
lain, Pimpinan DPR-GR dapat saja menentukan waktunya. Jika jumlah
anggota yang diperlukan belum juga tercapai pada waktu yang telah
dpr.go.id 104