Page 111 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 111

D ARI DPR HA SIL  PEMIL U 1955
                                                                                                      KE DPR -GR



                                                  ditetapkan untuk pembukaan rapat,,  Ketua tetap membuka pertemuan
                                                  dan meminta mengumumkan surat-surat masuk. Kemudian rapat
                                                  diundurkan oleh Ketua selambat-lambatnya satu jam. Jika ternyata
                                                  pada akhir waktu pengunduran belum juga tercapai kuorum, Ketua
                                                  bisa memulai rapat, tetapi tidak diperbolehkan mengambil suatu
                                                  keputusan. Pimpinan DPR-GR dapat menetapkan lebih lanjut bilamana
                                                  rapat akan diadakan lagi.
                                                       Dalam hal perundingan, pembicaraan mengenai suatu soal
                                                  dilakukan dalam dua babak kecuali apabila Pimpinan DPR-GR
                                                  menentukan lain. Dalam babak kedua dan babak selanjutnya jika
                                                  sekiranya ada, yang boleh berbicara hanya anggota-anggota yang
                                                  telah meminta berbicara dalam babak pertama. Pada permulaan
                                                  atau selama perundingan, Pimpinan DPR-GR dapat mengadakan
                                                  ketentuan mengenai lamanya pidato para anggota. Bilamana
                                                  pembicara telah melampaui batas waktu yang telah ditetapkan, Ketua
                                                  bisa memperingatkan pembicara supaya mengakhiri pidatonya dan
                                                  pembicara harus memenuhi permintaan tersebut.
                                                       Untuk kepentingan perundingan, Ketua dapat menetapkan
                                                  bahwa sebelum perundingan mengenai sesuatu hal dimulai, para
                                                  pembicara mencatat nama terlebih dahulu dalam waktu yang
                                                  ditetapkan oleh Ketua. Pencatatan nama itu dapat juga dilakukan
                                                  atas nama pembicara oleh Ketua golongannya. Sesudah waktu yang
                                                  ditetapkan lewat, anggota yang belum mencatatkan namanya tidak
                                                  berhak untuk ikut berbicara mengenai hal yang dirapatkan, kecuali
                                                  jika menurut pendapat Ketua ada alasan-alasan yang dapat diterima.
                                                       Giliran berbicara diberikan menurut urutan permintaan. Untuk
                                                  kepentingan perundingan, Ketua dapat mengadakan penyimpangan
                           Dalam hal              dari urutan berbicara. Seorang anggota yang berhalangan pada waktu

                       perundingan,               mendapat giliran berbicara, dapat diganti oleh seorang anggota lain
                                                  sebagai pembicara. Jika tidak ada anggota lain yang menggantikan
                       pembicaraan                anggota tersebut, gilirannya untuk berbicara dinyatakan hilang.

             mengenai suatu soal                       Setiap waktu dapat diberikan kesempatan berbicara kepada
             dilakukan dalam dua                  anggota untuk meminta penjelasan tentang duduk perkara sebenarnya

             babak kecuali apabila                mengenai persoalan yang sedang dibicarakan oleh anggota. Selain itu,
                                                  anggota juga dapat mengajukan usul prosedur mengenai persoalan
                 Pimpinan DPR-GR                  yang sedang dibicarakan atau meminta penundaan perundingan,

                  menentukan lain.                asalkan disokong oleh sekurang-kurangnya empat orang anggota yang
                                                  hadir, terkecuali bila usul itu diajukan oleh Ketua DPR-GR.
                                                       Interupsi yang dilakukan oleh anggota tidak boleh melebihi





                         SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   105
                           REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116