Page 132 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 132

V OLK SR AAD PERIODE 1931 – 1942



                                                  dikeluarkannya Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959 tentang kembali
                                                  kepada UUD 1945 undang-undang tentang susunan dan kedudukan
                                                  MPR belum ada, sedangkan dalam Dekrit Presiden itu disebutkan
                                                  bahwa dalam waktu singkat akan dibentuk MPRS. Yang menjadi
                                                  persoalan dalam hubungannya dengan pembentukan MPR(S) adalah
                                                  sejauh mana kekuatan hukum Penetapan Presiden dalam pembentukan
                                                  MPRS? Apakah Penetapah Presiden itu menyimpang dari UUD 1945?
                                                       Kalau diperhatikan konsideransi Penetapan Presiden tersebut,
                                                  dapat disimpulkan adanya dasar hukum Presiden, yakni (1) Dekrit
                                                  tanggal 5 Juli 1959, dan (2) Pasal 1V Aturan Peralihan UUD 1945. Dalam
                                                  Dekrit Presiden dalam hubungannya dengan Penpres adalah:
                                                       a.  Menetapkan berlakunya kembali UUD 1945;
                                                       b.  Pembentukan MPRS.
                                                          Sementara itu, dalam pasal IV Aturan Peralihan UUD 1945
                                                  disebutkan bahwa “Sebelum MPR, DPR, dan DPA dibentuk menurut
                                                  Undang-Undang Dasar ini, segala kekuasaannya dijalankan oleh
                                                  Presiden dengan bantuan Komite Nasional.” Kemudian, sejak tanggal
                                                  16 Oktober 1945 dengan keluarnya Maklumat Nomor X, kekuasaan
                                                  Presiden menjadi sama dengan Komite Nasional terutama dalam bidang
                                                  legislatif, sebagaimana telah kemukakan di atas. Dengan demikian,
                                                  menurut penulis, Presiden dalam menggunakan kekuasaannya
                                                  menurut pasal IV Aturan Peralihan UUD 1945, hanya dapat. dilakukan
                                                  jika memenuhi minimal dua syarat hukum, yakni sebagai berikut.
                                                       1. Dewan Perwakilan Rakyat belum terbentuk; dan
                                                       2. Masih adanya lembaga ”Komite Nasional”.
                                                       Akan tetapi, pada saat Dekrit Presiden, kedua syarat di atas sudah
                                                  tidak terpenuhi lagi karena DPR telah terbentuk pada saat itu, yaitu
                                                  DPR hasil pemilihan umum bulan September 1955. Walaupun DPR ini
                          Akan tetapi,
                                                  dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1953 di bawah
                    pada saat Dekrit              UUD Sementara 1950, yang saat Dekrit Presiden sudah tidak berlaku,

                    Presiden, kedua               menurut pasal II Aturan Peralihan UUD 1945, terlihat jelas bahwa DPR
               syarat di atas sudah               tadi masih tetap berlangsung dan berlaku karena DPR yang baru belum
                                                  diadakan. Demikian pula halnya dengan Komite Nasional, bahwa pada
                tidak terpenuhi lagi
                                                  saat Dekrit Presiden diumumkan sudah tidak ada lagi lembaga tersebut.
                   karena DPR telah               Dengan demikian pertanyaan di atas, sejauh manakah kekuatan hukum

                     terbentuk pada               Penetapan Presiden dalam pembentukan MPRS, dan apakah Penpres
                                saat itu          itu menyimpang dari UUD 1945? Hal tersebut telah terjawab. Kalau
                                                  demikian halnya, jalan apakah sesungguhnya yang harus ditempuh
                                                  oleh Presiden dalam pembentukan MPRS?





                         SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   127
                           REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136   137