Page 134 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 134

V OLK SR AAD PERIODE 1931 – 1942



                                                  dengan menghasilkan dua buah Ketetapan; Sidang Umum III di
                                                  Bandung tanggal 11 sampai dengan 16 April 1965, dengan menghasilkan
                                                  empat buah Ketetapan.  Dengan demikian hasil sidang MPRS Orde
                                                                       170
                                                  Lama sampai tahun 1965 berjumlah delapan buah yang kesemuanya
                                                  diputuskan di Bandung, bukan di Ibukota Negara Jakarta seperti yang
                                                  ditentukan oleh pasal 2 ayat (2) UUD 1945.
                                                       Sejak UUD 1945 dinyatakan kembali berlaku sampai dengan
                                                  meletusnya Gerakan tiga puluh September/Partai Komunis Indonesia
                                                  atau oleh Bung Karno menyebutnya Gestok,  UUD tidak dapat
                                                                                              171
                                                  dilaksanakan secara murni dan konsekuen, atau bahkan benentangan
                                                  dengan UUD 1945. Hal ini dapat dilihat dari hasil-hasil Sidang Umum
                                                  MPRS Orde Lama sejak tahun 1960 hingga tahun 1965, yang putusan-
                                                  putusannya tidak sesuai atau bahkan menyimpang dengan UUD 1945.
                                                  Oleh karena itu, Orde Baru mempunyai tekad untuk melaksanakan
                                                  UUD 1945 secara murni dan konsekuen, dengan menempuh jalan
                                                  yang cukup panjang serta berliku-liku. Perjuangan ini diawali dengan
                                                  lahirnya Surat Perintah Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimpin Besar
                                                  Revolusi Mandataris MPRS yang ditandatangani Soekarno pada tanggal
                                                  11 Maret 1966 kepada Letnan Jenderal Soeharto/Menteri Panglima
                                                  Angkatan Darat, untuk mengambil segala tindakan yang dianggap
                                                  perlu, untuk terjaminnya keamanan dan ketenangan serta kestabilan
                                                  jalannya  Pemerintahan  dan jalannya  Revolusi,  serta  menjamin
                                                  keselamatan pribadi dan kewibawaan Presiden demi untuk keutuhan
                                                  Bangsa dan Negara Republik Indonesia, dan melaksanakan dengan
                    Sejak UUD 1945                pasti segala ajaran Pemimpin Besar Revolusi.
                                                                                           172
                dinyatakan kembali                     Karena Supersemar tersebut, dibubarkanlah Partai Komunis
                                                  Indonesia dan semua organisasi yang seasas/berlindung/bernaung
                     berlaku sampai               di bawahnya, serta dinyatakah sebagai organisasi terlarang di seluruh

               dengan meletusnya                  wilayah hukum Republik Indonesia. Karena kehidupan ketatanegaraan
                        Gerakan tiga              selama masa Orde Lama telah jauh menyimpang dari jiwa UUD 1945,

                 puluh September/                 dan harus segera diluruskan kembali, sehingga tuntutan demi tuntutan
                                                  dari mahasiswa dan pelajar serta Angkatan ’66 agar MPRS (Orde
                     Partai Komunis               Batu) bersidang dalam rangka melaksanakan koreksi dalam segala

                      Indonesia atau              aspek kehidupan untuk menciptakan suatu kehidupan berkonstitusi
                   oleh Bung Karno

                       menyebutnya                170  Budiman B. Sagala,  Praktek Sistem Ketatanegaraan Menurut Uud 1945 (Suatu Kumpulan
                                                    Karangan), Clipping JCS, Jakarta, 1980, halaman 15.
                                                  171  Presiden Soekarno memang selalu mcmakai kata GESTOK. singkatan “Gerakan Satu Oktober”,
                                Gestok              karena pembunuhan kepada Jenderal-jenderal dan ajudan dan pengawal-pengawal terjadj pada
                                                    l Oktober pagi~pagi sekali. Lihat Pelengkap Laporan Pertanggungjawaban Presiden Soekarno
                                                     kepada MPR (Pelanwaksara),
                                                     No. Ol/Pres/67 tanggal 19 Januari 1967.
                                                  172  Lihat Bagian III SUPERSEMAR



                         SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   129
                           REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139