Page 133 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 133

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                 BERPARLEMEN



                                                       Pembentukan MPR(S) itu harus dikembalikan pada maksud
                                                  pasal 2 ayat (1) pasal 1 ayat (2) UUD 1945 itu sendiri. Seperti yang
                                                  dikemukakan,  pasal 2 ayat (1) menyatakan MPR terdiri atas anggota-
                                                  anggota DPR, ditambah dengan utusan-utusan dari daerah dan
                                                  golongan, menurut aturan yang ditetapkan dengan undang-undang.
                                                  Secara jelas dinyatakan bahwa pembentukannya harus dengan
                                                  undang-undang.
                                                       Undang-undang yang dimaksudkan UUD 1945 adalah undang
                                                  undang yang dibuat oleh Presiden bersama dengan DPR berdasarkan
                                                  pasal 5 ayat (1) Jo Pasal 20 ayat (1) UUD 1945 atau pasal 21 UUD I945.
                                                  Akan tetapi, jika pembentukan MPRS harus diselenggarakan dalam
                                                  tempo yang sesingkatnya seperti yang dimaksudkan alinea tcrakhir
                                                  dalam Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959, seharusnya rancangan
                                                  undang-undang (RUU) mengenai pembentukan MPRS tersebut
                                                  datangnya dari Pemerintah/Presiden dan segera diajukan kepada DPR,
                                                  sehingga dalam waktu yang relatif singkat akan dapat disetujui oleh
                                                  DPR yang kemudian akan disahkan oleh Presiden menjadi undang-
                                                  undang. Dengan demikian, pembentukan MPRS yang harus sesuai
                                                  aturan yang ditetapkan oleh undang-undang, telah dapat memenuhi
                                                  pasal 2 ayat (1) UUD 1945. Hal ini berarti pula bahwa pembentukan
                       Pembentukan                MPRS telah sesuai dengan UD 1945. Inilah konsekuensinya jika sepakat

                    MPR(S) itu harus              harus kembali ke UUD 1945 melalui Dekrit Presiden.
                 dikembalikan pada                     Kembali pada bentuk yuridis yang dipergunakan Presiden untuk
                                                  menyusun MPRS yaitu Penetapan Presiden Nomor 2 Tahun 1959 sebagai
                     maksud pasal 2
                                                  ”Peraturan Presiden sebelum adanya Dewan Perwakilan Rakyat dan
                ayat (1) pasal 1 ayat             Dewan Perwakilan Rakyatdan in concreto dalam rangka pelaksanaan

                        (2) UUD 1945              Dekrit Presiden Republik Indonesia/Panglima Tertinggi Angkatan
                                                                           169
                            itu sendiri.          Perang tanggal 5 Juli 1959.”  Selanjutnya, setelah perkembangan/
                                                  proses pembentukan MPRS itu, kemudian diumumkanlah Peraturan
                                                  Presiden 1959 No. 12 tentang MPRS untuk melaksanakan peraturan-
                                                  peraturan dalam Dekrit Presiden 1959, Penetapan Presiden 1959 No.2.
                                                  Atas dasar Keputusan Presiden RI No. 199 Tahun 1960, ditetapkanlah
                                                  keanggotaan MPRS sebanyak 616 orang pada tanggal 15 September
                                                  1960. MPRS ini untuk pertama kalinya mengadakan Sidang Umum
                                                  di Bandung pada tanggal 10 November sampai dengan tanggal 3
                                                  Desember 1960, dengan menghasilkan dua buah ketetapan; Sidang
                                                  Umum 11 di Bandung mulai tanggal 15 sampai dengan 22 Mei 1965



                                                  169   H. Muhammad Yamin, Op, cit, halaman 145.




                                     dpr.go.id   128
   128   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138