Page 137 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 137

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                 BERPARLEMEN



                                                             rangka usaha pengamanan Revolusi, dituangkan dalam
                                                             undang-undang; sedangkan
                                                          b.  Penetapan Presiden dan Peraturan Presiden yang tidak
                                                             sesuai dengan suara hati nurani rakyat, dinyatakan
                                                             tidak berlaku (dan harus dinyatakan dalam bentuk
                                                             undang-undang).
                                                         Demikian juga halnya terhadap undang-undang dan perturan
                                                  pemerintah  pengganti  undang-undang  yang memuat  materi
                                                  bertentangan dengan UUD 1945 harus ditinjau kembali. Pelaksanaan
                                                  peninjauan kembali terhadap Penetapan Presiden dan Peraturan
                                                  Presiden serta undang-undang dan Perpu di atas, MPRS menugaskan
                                                  Presiden bersama-sama DPRGR, yang kelembagaanya masih tetap
                                                  berlangsung hingga dibentuknya Lembaga Negara hasil pemilihan

                     Demikian juga                umum. Dalam kaitannya dengan tugas tersebut, beberapa bulah
                  halnya terhadap                 kemudian, tepatnya tanggal 19 Nopember 1966 dicabutlah:
                                                       i.   Penetapan Presiden No. 1 Tahun 1959 tentang ”Dewan
                  undang-undang                           Perwakilan Rakyat”; ”
                       dan perturan                    ii.  Penetapan Presiden No. 2 Tahun 1959 tentang Majehs

                        pemerintah                        Permusyawaratan Rakyat”;
              pengganti undang-                        iii. Penetapan Presiden No. 3 Tahun 1959 tentang
                                                          Pembaharuan susunan Dewan Perwakilan Rakyat”;
                      undang yang                      iv. Penetapan Presiden No. 4 Tahun 1960 tentang ”Susunan
                   memuat materi                          Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong”; .

                      bertentangan                     v.   Peraturan Presiden No. 12 Tahun 1959 tentang ”Susunan
                                                          Dewan Perwakilan RakyatSementara”,
               dengan UUD 1945
                                                       Materinya dituangkan dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 1966
                      harus ditinjau              tentang ”Kedudukan MPRS dan DPRGR Menjelang Pemilihan Umum”.
                             kembali.             Dalam sejarah ketatanegaraan, undang-undang ini menjadi satu-
                                                  satunya yang mengatur pembentukan dan penyusunan MPR(S) dan
                                                  DPR(GR) menurut pasal 2 ayat (1) jo Pasal 19 ayat (1) UUD 1945, antara
                                                  lain dalam UU No.10/1966 disebutkan bahwa MPR(S) dan DPR(GR)
                                                  yang telah dibentuk berdasarkan Penetapan Presiden dan Peraturan
                                                  Presiden adalah masih tetap MPRS dan DPRGR yang menjalankan tugas
                                                  dan wewenang MPR sesuai dengan UUD 1945 sampai MPR dan DPR
                                                  hasil Pemilihan Umum mulai menjalankan tugas dan wewenangnya.
                                                                                                               175
                                                       Telah dikatakan bahwa semua Lembaga Tertinggi Negara dan
                                                  Lembaga-lémbaga Tinggi Negara yang ada pada waktu itu (sejak Dekrit
                                                  Presiden) masih bersifat sementara. Kesementaraan itu dapat dilihat

                                                  175   Pasal 1 ayat (1) dan (2) jo pasal 3 UU No. 10 Tahun 1966.




                                     dpr.go.id   132
   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142