Page 139 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 139

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                 BERPARLEMEN



                                                  (1) dan pasal 19 ayat (1) UUD 1945 telah terbentuk untuk kedua kalinyag
                                                  Karena yang pertama adalah UU No. 10 Tahun 1966.
                                                       Dalam pasal 1 ayat (2) UU No. 15 Tahun 1969 dinyatakan bahwa
                                                  Pemilihan Umum yang diatur dalam undang-undang ini adalah
                                                  juga untuk mengisi Majelis Permusyawaratan Rakyat. Ini berarti
                                                  pula Undang-undang Pemilihan Umum tersebut adalah salah satu
                                                  dasar dalam proses pembentukan Dewan Perwakilan Rakyatyang
                                                  penyusunannya didasarkan pada undang-undang 1969. Dalam pasal
                                                  1 ayat (1) UU No. 16/1969 dinyatakan bahwa MPR terdiri atas Anggota
                                                  DPR ditambah dengan utusan-utusan dari Daerah, Golongan Politik,
                                                  dan Golongan Karya. Dari sudut Hukum Tata Negara Indonesia,
                                                  ketiga Undang-Undang No. 10 Tahun 1966, No. 15 Tahun 1969 jo. No.
                                                  16 Tahun 1969 adalah undang-undang yang berfungsi melaksanakan
                                                  UUD 1945 dan Ketetapan MPR(S). UU N0. 16 Tahun 1969 tentang
                                                  susunan dan kedudukan MPR, DPR, dan DPRD, demikian juga UU No.
                                                  10/1966 tentang kedudukan MPRS dan DPR-GR, adalah pelaksanaan
                                                  dari pasal 2 ayat (1) dan pasal 19 ayat (1) UUD 1945, karenanya dapat
                                                  disebut Undang-undang Organik.  Sementara itu, UU No. 15 Tahun
                                                                                 177
                                                  1969 tentang Pemilihan Umum adalah pelaksanaan dari Ketetapan
                                                  MPRS No. XLII/MPRS/1968, yang sama halnya dengan UU No. 10
                                                  Tahun 1966 adalah sebagai pelaksanaan Tap PRS No.X/MPRS/1966.
                                                       Dalam perkembangan ketatanegaraan Indonesia, Presiden
                                                  menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 1 dan 2 Tahun 1970 untuk
                                                  menjalankan UU No. 15 dan 16 Tahun 1969 di atas, yang disusul dengan
                                                  beberapa Keputusan Presidcn. Kemudian dilaksanakanlah Pemilihan
                      Dalam sejarah               Umum dengan pemungutan suara pada hari Sabtu tanggal 3 Juli 1971.

                     ketatanegaraan               Dari hasil pemilihan umum ini, dilantiklah DPR R1 tangga128 Oktober

              MPR RI yang dilantik                1971 dan MPR RI tanggal 1 Oktober 1972. Dengan telah dilantiknya
                                                  Anggota DPR RI dan MPR RI hasil Pemilihan Umum, dengan sendirinya
                   tahun 1972 baru
                                                  bubar pulalah DPRGR dan MPRS berdasarkan pasal 3 UU No. 10 Tahun
              dapat melaksanakan                  1966. Dalam sejarah ketatanegaraan MPR RI yang dilantik tahun 1972

                 sidang umumnya                   baru dapat melaksanakan sidang umumnya bulan Maret 1973 dengan
                                                                                 178
                         bulan Maret              menghasilkan sebelas ketetapan,  termasuk di dalamnya merevisi
                                                  Ketetapan-ketetapan MPRS dari hasil Sidang-sidang MPRS Tahun
                        1973 dengan
                                                  1960, 1963, 1965, 1966, 1%? dan 1968, yang seluruhnya berjumlah 44
                      menghasilkan                buah ketetapan. Menyadari masa jabatan MPR (demikian juga DPR)

                 sebelas ketetapan,

                                                  177  Moh. Kusnardi Harmaily Ibrahim, Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia, Pusat, Jakarta:pusat
                                                    htn FHUI, 1976, hal. 19
                                                  178  Bandingkan dengan  pasal 2 Tap MPRS No. XLII/MPRS/l968.




                                     dpr.go.id   134
   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144