Page 161 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 161
SEABAD RAKYAT INDONESIA
BERPARLEMEN
Sub-Golongan Karya A.B.R.I. 39, Sub Golongan Kerochanian 31, Sub
Golongan Pembangunan Spirituil 32, Sub Golongan Materiil 61 anggota)
dan 1 anggota dari Partindo tidak masuk Golongan. B. Golongan, dan
Sub Golongan .
193
Golongan, dan Sub Golongan.
Dalam Keputusan Presiden No. 156 tahun 1960 ditetapkan adanya
9 buah golongan-golongan Politik/Partai-partai, 13 Golongan Karya,
dan 1 wakil Irian Barat sehingga menjadi 23 Golongan-golongan. Akan
tetapi, beberapa minggu kemudian Presiden dalam suratnja tertanggal
12 Djuli 1960 No. 2292/HK/60 kepada Pimpinan Dewan Perwakilan
Rakyat Gotong Royong antara lain menyampaikan permintaan agar
diusahakan penyederhanaan golongan-golongan sejauh mungkin guna
memperlancar pekerjaan Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong.
Dalam surat tersebut selanjutnya ditekankan supaya diikhtiarkan hal-
hal sebagai berikut:
a. Golongan-golongan politik disederhanakan menjadi
Golongan Nasionalis, Golongan Islam, Golongan Kristen-
Katholik dan Golongan Komunis;
Harapan Presiden b. Golongan-golongan Karya merupakan satu Golongan Karya
dalam DPR-GRyang bilamana perlu dapat dibagi dalam
itu ternyata
Subgolongan-subgolongan Angkatan bersenjata, Kerohanian,
terlaksana Pembangunan Spirituil dan Pembangunan Materiil.
dan jumlah Surat itu akhirnya mengharapkan agar Pimpinan DPR-
23 Golongan GR senantiasa memberi keterangan kepada Presiden mengenai
perkembangan dalam ikhtiar tersebut menuju kepada kesempurnaan
kemudian dapat
pelaksanaan prinsip Demokrasi Terpimpin.
disederhanakan Harapan Presiden itu ternyata terlaksana dan jumlah 23
menjadi 5 Golongan kemudian dapat disederhanakan menjadi 5 golongan. Hal
golongan. ini diputuskan dalam rapat Pleno DPR-GR pada tanggal 14 Juni 1960.
Lima golongan yang dimaksudkan itu adalah sebagai berikut:
1. Golongan Nasionalis yang terdiri dari wakil-wakil dari PNI,
Partindo, dan Partai Murba;
2. Golongan Islam, yang terdiri dari wakil-wakil NU, PSII, dan
Perti;
3. Golongan Kristen dan Katholik;
4. Golongan Komunis; dan
5. Golongan Karya, yang menghimpun semua Golongan-golongan
193 Op.Cit, Seperempat Abad Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
dpr.go.id 156