Page 165 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 165

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                 BERPARLEMEN



                                                  daripada Garis-Garis Besar Haluan Negara.
                                                       Sesuai dengan Predikat ”Pemimpin Besar Revolusi” yang melekat
                                                  pada diri Presiden Sukarno, semua lembaga negara hanya menjadi
                                                  pembantu Presiden/Pemimpin Besar Revolusi menurut bidangnya
                                                  masing-masing.
                                                        Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong, menurut pasal 1 ayat
                                                  (1) Peraturan Presiden No. 32 tahun 1964, adalah sebagai Pembantu
                                                  Presiden/Mandataris MPRS/Pemimpin Besar Revolusi dalam bidang
                                                  legislatif; sedangkan kewajiban Pimpinan (Ketua dan para Wakil Ketua
                                                  DPR-GR salah satu di antaranya ialah pada waktu-waktu tertentu
                                                  memberikan laporan kepada Presiden Mandataris MPRS/Pemimpin
                                                  Besar Revolusi (pasal 6 huruf f Peraturan Presiden No. 32 tahun 1964).
                                                       Undang-Undang Dasar 1945 menentukan bahwa kekuasaan
                                                  negara yang tertinggi, kedaulatan rakyat, dilakukan oleh Madjelis
                                                  Permusjawaratan Rakyat. MPR ini terdiri atas anggota-anggota DPR
                                                  ditambah dengan utusan-utusan dari daerah-daerah dan wakil-wakil
                                                  dari golongan-golongan.
                                                                        197
                                                       Adapun DPR merupakan badan legislatif yang membuat
                                                  undang-undang bersama-sama dengan pemerintah (pasal 5 jo pasal
                                                  20), termasuk wewenang itu ialah mengesahkan/menolak peraturan-
                                                  peraturan Pemerintah pengganti undang-undang yang ditetapkan
                                                  oleh Pemerintah berdasarkan pasal 22 Undang-undang Dasar yang
                       DPR menurut
                                                  disebabkan hal ihwal kegentingan yang memaksa.
                  Undang-Undang                        Dalam konteks tersebut, DPR menurut Undang-Undang Dasar

                Dasar mempunyai                   mempunyai wewenang membuat usul inisiatif rancangan Undang-
                          wewenang                Undang (pasal 21) dan menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belandja
                                                  Negara (pasal 23).
                     membuat usul
                                                       Beberapa soal pokok tidak dapat diselesaikan tanpa turut
                 inisiatif rancangan              sertanja DPR. karena memerlukan persetudjuan DPR seperti pernjataan

                  Undang-Undang                   perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain (pasal
                       (pasal 21) dan             11) atau karena harus diatur undang-undang, misalnjasyarat-syarat dan
                                                  akibat-akibat keadaan bahaya (pasal 12), Susunan Dewan Pertimbangan
                        menetapkan
                                                  Agung (pasal 16), pemerintahan daerah (pasal 19), pajak, macam dan
                            Anggaran              harga mata uang dan keuangan serta Badan Pemeriksa Keuangan

                   Pendapatan dan                 (pasal 23), susunan dan kekuasaan badan-badan kehakiman (pasal
                   Belandja Negara                24), kewarga-negaraan (pasal 26), syarat-syarat pembelaan negara
                                                  (pasal 30).
                            (pasal 23).
                                                       Peraturan tata-tertib DPR-GR. sesuai dengan ide Manipol

                                                  197   Op.Cit, Seperempat Abad Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia




                                     dpr.go.id   160
   160   161   162   163   164   165   166   167   168   169   170