Page 163 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 163

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                 BERPARLEMEN



                                                  Pimpinan
                                                       Di  bawah  pimpinan  Pd. Ketua  dan Pd. Wakil Ketua,  pada
                                                  tanggal 30 Juni 1960 Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong untuk
                                                  pertama  kali  mengadakan  rapat  pleno.  Kemudian,  hal  ini  terjadi
                                                  perkembangan, yaitu dengan Keputusan Presiden No. 241 tahun 1960
                                                  tanggal 20 September 1960 Pd. Ketua H. Zainul Arifin dan Pd. Wakil
                                                  Ketua Arudji Kartawinata masing-masing diangkat menjadi Ketua
                                                  dan Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong. Untuk
                                                  menyesuaikan dengan susunan Pimpinan Madjelis Permusjawaratan
                                                  Rakyat Sementara, dengan Keputusan Presiden No. 339 tahun 1960
                                                  tanggal 26 Desember 1960, susunan Pimpinan Dewan Perwakilan
                                                  Rakyat Gotong Royong dilengkapi sehingga terdiri atas 5 orang, yaitu
                                                  Ketua:  H. Zainul Arifin dan para Wakil Ketua: I.G.G. Subamia (Golongan
                                                  Nasionalis), Aruji Kartawinata (Golongan Agama), M.H. Lukman
                                                  (Golongan Komunis), dan Let. Kol. (P) Mursalin Daeng Mamanggung
                                                  (Golongan Karya Angkatan Bersendjata).
                                                       Dalam hubungan ini, perlu diketahui bahwa Pimpinan Dewan
                                                  Perwakilan Rakyat Gotong Royong oleh Presiden diangkat dengan
                                                  ketentuan harus bersama-bersama merupakan kesatuan pimpinan dan
                                                  oleh karenanya sejak itu tidak disebut lagi urutannya. Perubahan dalam
                                                  kedudukan pimpinan kemudian terjadi dengan adanya re-grouping
                                                  Kabinet Kerja, yaitu mula-mula Ketua Royong mendapat kedudukan
                                                  Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong sebagai Wakil Menteri
                                                  Pertama (sewaktu  regrouping pertama) dan selanjutnya sebagai
                                                  Menteri Koordinator (sejak regrouping kedua), sedangkan para Wakil
                                                  Ketua berkedudukan sebagai menteri-menteri.
                                                       Dengan meninggalnya Menko/Ketua H. Zainul Arifin pada
                                                  tanggal 2 Maret 1963, terjadi perubahan lagi sehingga sekarang
                                                  pimpinan terdiri atas Menko/Ketua Arudji Kartawinata dan para
                  Perubahan dalam                 Menteri-menteri/Wakil-wakil Ketua:  LG.G. Subamia (Nasionalis),  H.A.

                           kedudukan              Sjaichu (Agama),  M.H. Lukman (Komunis), dan Laksamana Muda Laut
                             pimpinan             Mursalin Daeng Mamanggung (Karya ABRI).
                                                       Sejak dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 339 tahun 196
                   kemudian terjadi               tanggal 26 Desember 1960, anggota Pimpinan DPR-GR diambil dari
                     dengan adanya                anggota-anggota berbagai golongan. Hal tersebut merupakan salah

                          re-grouping             satu realisasi ide Presiden Sukarno bahwa Revolusi Indonesia belum
                     Kabinet Kerja, ...           selesai bahwa Revolusi Indonesia hanya dapat diselesaikan jika ada
                                                  persatuan Nasional yang terwujud dalam aliran-aliran Nasakom
                                                  (Nasionalis, Agama, Komunis). Menurut kesimpulan analisis Presiden





                                     dpr.go.id   158
   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168