Page 174 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 174
V OLK SR AAD PERIODE 1931 – 1942
baru yang dibentuk sesudah regrouping Kabinet) juga Departemen,
lainnya Panitia Chusus, yang dibentuk secara insidentil, tugasnya
khusus, yaitu membicarakan rancangan undang atau melakukan tugas
khusus lain yang diserahkan kepadanya oleh Pimpinan DPR-GR.
Tugas Komisi-komisi DPR-GR lebih kurang sama dengan tugas
Komisi-komisi DPR tahun 1959, yaitu pada pokoknya:
1. mengadakan pemeriksaan-pemeriksaan atas Rancangan
Undang-undang yang termasuk urusannya,
2. melakukan usaha-usaha (dengan mengadakan rapat di
kalangannya sendiri, rapat-rapat kerja dengan menteri-
menteri yang bersangkutan maupun dengan peninjauan-
peninjauan dan lain-lain) yang sedikit banyak mengandung
pengawasan atas kebijaksanaan Menteri-menteri yang
bersangkutan, mengajukan pertanyaan-pertanyaan tertulis,
usul-usul pernyataan pendapat dan lain-lain.
3. melakukan tugas-tugas atas keputusan DPR-GR 205
Dari rumusan tugas komisi-komisi tersebut, ternyata banyak
komisi yang dapat menampung kegiatan-kegiatan anggota-anggota
yang dahulu merupakan hak-hak parlementer. Tugas-kewajiban
komisi-komisi hampir sama dengan tugas badan-badan yang senama
dari DPR tahun 1959, tetapi cara melakukan tugas itu, khususnya yang
mengenai pemeriksaan-persiapan atas sesuatu rancangan undang-
undang jauh berbeda, yang nantinya akan diuraikan lebih lanjut dalam
rangka pembentukan undang.- undang.
Pada mulanya, tugas golongan-golongan DPR-GR adalah hanya
Dari rumusan tugas memberikan pertimbangan-pertimbangan kepada Ketua DPR-GR
komisi-komisi mengenai hal-hal yang dianggapnya perlu ataupun dianggap perlu
tersebut, ternyata oleh Ketua DPR-GR. Akan tetapi, lambat laun golongan-golongan
memegang peranan penting dalam proses pembentukan undang-
banyak komisi yang undang, sehingga golongan-golongan sejak berlakunya Peraturan
dapat menampung Presiden No. 32 tahun 1964, resmi menjadi Badan Perlengkapan DPR-
kegiatan-kegiatan GR di samping komisi-komisi, panitia-panitia tetap maupun panitia-
anggota-anggota panitia khusus dan sekretariat.
yang dahulu
Cara Pembicaraan Dalam Rapat-Rapat Pleno
merupakan hak-hak Mengenai cara bekerja DPR-GR dapat dikemukakanbahwa sejak
parlementer. terbentuknya selalu diadakan usaha-usaha oleh Pimpinan DPR-GR
bersama dengan Menteri Penghubung untuk dapat melaksanakan
205 Op.Cit, Seperempat Abad Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 169
REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018