Page 178 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 178

V OLK SR AAD PERIODE 1931 – 1942



                                                          lain) maupun Pemerintah dapat mengadakan perubahan
                                                          pada Rantyangan Undang-undang/Usul yang dihadapi
                                                          bersama. Djika tidak tertjapai kata mufakat, maka Pimpinan
                                                          DPR-GR membawa persoalannya dalam Panitia Musyawarah
                                                          atau menjalankan kebijaksanaan lain untuk mencapai kata
                                                          mufakat. Pembicaraan tingkat V dalam rapat pleno terbuka
                                                          dilakukan sebagai berikut:
                                                              Atas nama Pimpinan DPR-GR, salah seorang wakil Ketua
                                                             DPR-GR atau Ketua (Wakil Ketua) Komisi/Panitia khusus
                                                             yang bersangkutan membacakan Rumusan Pimpinan
                                                             mengenai pembicaraan tingkat IV; para juru bicara
                                                             go- longan-golongan mengucapkan kata-kata terakhir;
                                                             Pemerintah menyampaikan sambutannya dan akhirnya
                                                             DPR-GR mengambil keputusan.
                                                              Oleh karena itu, perlu dikemukakan bahwa tidak
                                                             senantiasa pembicaraan suatu Rancangan Undang-
                                                             Undang atau usul lain melalui lima tingkatan pembicaraan,
                                                             karena Pimpinan DPR-GR dapat menetapkan lain setelah
                                                             mendengar  Panitia  Musyawarah,  yaitu  meniadakan
                                                             tingkatan-tingkatan pembicaraan yang dianggap tidak
                                                             perlu atau dapat dilewati. Usul Pernyataan pendapat yang
                                                             pada saat disusun dalam suatu komisi atau suatu Panitia
                                                             Chusus telah mendapat dukungan dari semua Golongan
                                                             dalam DPR-GR dan disetudjui pula oleh Menteri yang
                                                             bersangkutan biasanya langsung dibawa ke dalam rapat
                                                             pleno DPR-GR untuk disahkan 209 .
                                                              Penyempurnaan terakhir itu tidak membawa perubahan

                           Djika tidak                       dalam hakikat dari prosedur, yaitu musyawarah dan kata
                                                             mufakat tetap diusahakan dalam Komisi/Panitia khusus
                        tertjapai kata
                                                             secara intern sehingga dalam rapat pleno terbuka yang
                     mufakat, maka                           terakhir pada pokoknya hanya bersifat pengesahan dari
                    Pimpinan DPR-                            hasil-hasil musyawarah itu tanpa mengadakan perdebatan

                      GR membawa                             lagi.
                       persoalannya
                                                  Cara menggunakan hak Budget dan hak-hak lain.
                       dalam Panitia                   Cara DPR-GR melaksanakan wewenangnya untuk menetapkan
                        Musyawarah                Anggaran  Negara dan menjelesaikan Laporan  Badan Pemeriksa
                                                  Keuangan, yang dapat dikatakan terletak dalam bidang kontrol

                                                  209  Op.Cit, Seperempat Abad Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia




                         SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   173
                           REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
   173   174   175   176   177   178   179   180   181   182   183