Page 367 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 367

DPR -GR MINUS PKI:
                                                                          PENYEGAR AN MENYAMBUT  ER A  B AR U



                                                  ormas-ormasnya, tidak dilakukan penggantian antarwaktu, kursinya
                                                  dibiarkan kosong. Dengan Keputusan Pimpinan DPR-GR No. 31/Pimp/
                                                  III/65-66 tanggal 30 Maret 1960 yang diganti hanyalah: Siauw Giok
                                                  Tjhan (Baperki) diganti dengan Brigjen TNI Raharjodikusumo, Sidik
                                                  Kertapati (Angkatan 45) diganti Kolonel Laupase Mao, dan Letkol Ranu
                                                  Sunardi diganti Kol (L) Sukarjo Saroso. 537


                                                  6.4 Kedudukan, Tugas dan Wewenang
                                                  DPR-GR Minus PKI

                                                       Kekuasaan tertinggi negara berada di tangan rakyat, dan
                                                  dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (Pasal
                                                  1 ayat 2 UDD 1945) Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas
                                                  anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat  ditambah dengan
                                                  utusan-utusan dari daerah-daerah dan golongan-golongan menurut
                                                  aturan yang ditetapkan dengan Undang-Undang (Pasal 2 ayat (1) UUD
                                                  1945). Kemudian Majelis Permusyawaratan Rakyat mempunyai tugas
                                                  konstitusional yaitu menetapkan garis-garis besar haluan Negara
                                                  (Pasal 4 UUD 1945), serta memilih Presiden dan Wakil Presiden (Pasal
                                                  6 ayat (2) UUD 1945).
                                                                     538
                                                       Anggota utama MPR adalah DPR. Bersamaan dengan pendapat
                                                  tersebut, Menurut Soeharjo (dalam Pakpahan, 2012), “anggota DPR
                                                  lah sebenarnya yang menjadi inti anggota MPR”. Beberapa pasal UUD
                                                  1945 menyinggung DPR. Pasal 5 (1) dan Pasal 20 mengatakan “tiap
                                                  undang-undang yang dibuat Presiden harus mendapat persetujuan
                                                  DPR” pasal 21 memberi hak inisiatif kepada anggota DPR. Pasal 19
                                                  mengatur keanggotaan DPR. Pasal 22 berbunyi “peraturan pemerintah
                                                  penganti undang-undang harus mendapat persetujuan DPR.  Pasal 23
                             ... dapat
                                                  mengatur keikutsertaan DPR menetapkan APBN”. 539
                 dikatakan bahwa                       Jika diikuti secara saksama pasal-pasal yang mengatur DPR

                DPR mempunyai                     di dalam UUD 1945, dapat dikatakan bahwa DPR mempunyai tugas
                        tugas yang                yang sangat penting dalam kehidupan ketatanegaraan Indonesia.
                                                  Tugas (sekaligus fungsi)  tersebut secara garis besar dapat dibagi
                   sangat penting
                                                  tiga: legislative function (fungsi legislatif), controlling function (fungsi
                dalam kehidupan                   pengawasan), dan budgeting function (fungsi buget atau anggaran).

                  ketatanegaraan
                                                  537  Aisyah Aminy, Op.Cit, hlm. 168
                         Indonesia.               538 Mukhtar Pakpahan, Kajian Hukum Tata Negara Terhadap Tidak Optimalnya Fungsi DPR-RI
                                                    Selama Orde Baru, Jurnal Hukum dan Pembangunan Tahun ke-42 No. 2, April-Juni 2012, hlm.
                                                    228.
                                                  539 Soehardjo, Kendala-kendala Menghidupkan Demokrasi di  Indonesia, sebuah makalah yang
                                                    diserahkan ke Majalah Ilmiah Bina Dharma, 1992, hal. 14 dalam Mukhtar Pakpahan, Kajian Hukum
                                                    Tata Negara Terhadap Tidak Optimalnya Fungsi DPR-RI Selama Orde Baru, Jurnal Hukum dan
                                                    Pembangunan Tahun ke-42 No. 2, April-Juni 2012, hlm. 228.



                          SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   367
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
   362   363   364   365   366   367   368   369   370   371   372