Page 369 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 369

DPR -GR MINUS PKI:
                                                                          PENYEGAR AN MENYAMBUT  ER A  B AR U



                                                  untuk membekukan sementara 62 anggota. Padahal Pasal 3
                                                  Penetapan Presiden No. 4 tahun 1960 mengatur hak mengangkat dan
                                                  memberhentikan anggota DPR-GR oleh presiden.
                                                                                               542
                                                       Tindakan-tindakan lain yang dapat membuktikan pula bahwa
                                                  DPR-GR tidak lagi sebagai pembantu presiden ialah pendemisioneran
                                                  pimpinan DPR-GR dan pengangkatan caretaker pimpinan DPR-GR oleh
                                                  sidang pleno pada tanggal 2 Mei 1966 serta memilih dan mengesahkan
                                                  sendiri pimpinan DPR-GR oleh sidang pleno DPR-GR tanggal 17 Mei
                                                  1966. Kedudukan sebagai pembantu presiden secara yuridis formil baru
                                                  dihapuskan dengan dicabutnya Peraturan Presiden No. 32 tahun 1964
                                                  oleh Peraturan Presiden No. 7 tahun 1966 yang dalam Pasal 2 berbunyi
                                                  “Menyerahkan kepada DPR-GR untuk mengatur dan menetapkan
                                                  Peraturan Tata-tertib sendiri sesuai dengan perkembangan
                                                  pelaksanaan Undang-Undang Dasar 1945”.
                                                       Peraturan Tata-tertib yang ditetapkan sendiri oleh DPR-GR
                                                  dengan Keputusan DPR-GR No. 31/DPR-GR/IV/65-66 tanggal 4 Juni
                                                  1966 menyatakan dalam Bab I Tentang Kedudukan, Tugas, Hak, dan
                                                  Wewenang Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong Pasal 1 ayat
                                                  (1) yang berbunyi “Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong adalah
                                                  Lembaga Negara yang bersama-sama dengan presiden membentuk
                                                  Undang-Undang seperti termaksud dalam Pasal 5 ayat (1) jo, pasal-
                                                  pasal 20, 21, 22, dan 23 Undang-Undang Dasar 1945 beserta penjelasan”.
                                                  Selanjutnya pada Pasal 1 ayat (2), berbunyi “Dewan Perwakilan Rakyat
                                                  Gotong  Royong  melakukan  pengawasan  atas  tindakan-tindakan
               Prosedur pemilihan                 pemerintah dengan usaha-usaha seperti mengajukan pertanyaan,
                    calon pimpinan                meminta keterangan, mengadakan penyelidikan, mengajukan
                                                  amandemen, mengajukan usul pernyataan pendapat atau usul-usul
                     DPR-GR dalam
                                                  lain, dan menganjurkan/seseorang, jika diatur oleh Undang-Undang”.
                           golongan-                   Sesuai dengan Keputusan DPR-GR No.30/DPR-GR/IV/65-66

                            golongan              tanggal 17 Mei 1966 tentang Peraturan Tata Tertib Pemilihan Pimpinan
                          diserahkan              DPR-GR, ditetapkan calon-calon pimpinan DPR-GR yang terdiri atas
                                                  seorang dari Golongan Islam, seorang dari Golongan Kristen Katolik,
                        sepenuhnya
                                                  dan dua dari Golongan Karya. Prosedur pemilihan calon pimpinan
                               kepada             DPR-GR dalam golongan-golongan diserahkan sepenuhnya kepada

                      kebijaksanaan               kebijaksanaan golongan masing-masing. Selanjutnya, berkaitan
                            golongan              dengan prosedur pemilihan Ketua DPR-GR diserahkan sepenuhnya
                                                  kepada kebijaksanaan golongan-golongan. Calon Ketua DPR-GR hasil
                   masing-masing.

                                                  542 Sekretariat DPR-GR, Seperempat Abad Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, (Jakarta:
                                                    Sekretariat DPR-GR, 1983), hlm. 322.




                          SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   369
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
   364   365   366   367   368   369   370   371   372   373   374