Page 372 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 372

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                 BERPARLEMEN



                                                          dan Ringan, Perindustrian Tekstil dan Kerajinan Rakyat,
                                                          Pembangunan Proyek-proyek Mandataris, Pertambangan
                                                          dan Migas (Minyak dan Gas Bumi).
                                                       6. Komisi “F” (Kesejahteraan) meliputi bidang-bidang Sosial,
                                                          Kesehatan, P & K dan Agama.


                                                       Di samping pembagian komisi yang baru ini, ada hal yang belum
                                                  pernah diatur dalam Peraturan Tata tertib DPR-GR sebelumnya, yang
                                                  meliputi pelaksanaan hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
                                                  perwakilan, yang antara lain ditentukan bahwa musyawarah untuk
                                                  mufakat tidak mengutamakan quorum, tetapi mengutamakan ikut
                                                  sertanya unsur-unsur utama dalam musyawarah, serta pangkal
                                                  tolaknya adalah apriori persatuan dan bukan pertentangan
                                                  antarpeserta. Melalui musyawarah para anggota mendapat kesempatan
                                                  yang wajar untuk mengemukakan pendapat dan pikirannya dengan
                                                  mengindahkan keselamatan negara dan revolusi, kepentingan rakyat,
                                                  kepribadian bangsa, kesusilaan, dan pertanggungjawaban terhadap
                                                  Tuhan Yang Maha Esa.
                                                                      549
                                                       Setelah dipandang cukup, diberikan kesempatan kepada para
                                                  anggota untuk mengemukakan pendapat dan saran serta setelah
                                                  dipandang cukup diterima sumbangan pendapat dan pikiran bagi
                                                  penyelesaian masalah yang sedang dimusyawarahkan sehingga
                                                  pimpinan mengusahakan agar musyawarah segera dapat mencapai
                                                  kesepakatan yang bijaksana. Apabila di dalam suatu permusyawaratan
                                                  mengambil kebijaksanaan dengan menempuh jalan,  pertama,
                                                  persoalan itu ditangguhkan pembicaraannya, kedua, persoalan itu
                                                  diserahkan pada pimpinan untuk mengambil kebijaksanaan dengan
                                                  memperhatikan pendapat-pendapat yang bertentangan,  ketiga,
                                                  peroalan itu ditiadakan. 550
                              Panitia                  Hal yang belum pernah diatur dalam Tata Tertib lainnya yaitu
                      Musyawarah                  Panitia Musyawarah yang semula terdiri atas Ketua dan Wakil-wakil
                                                  Ketua DPR-GR, Ketua-ketua Golongan dan Ketua-ketua Komisi, diubah
                merupakan suatu
                                                  susunannya dan terdiri atas Ketua dan Wakil-wakil Ketua DPR-GR, dan
                 alat kelengkapan                 wakil dari masing-masing kelompok yang diatur menurut jumlah anggota

                      yang bersifat               kelompok yang bersangkutan. Selain itu, tugas Panitia Musyawarah
                               politis.           di samping tugas-tugas sebelumnya juga mengadakan persiapan-
                                                  persiapan, pertimbangan-pertimbangan, pembicaraan-pembicaraan

                                                  549 Sekretariat DPR-GR, Seperempat Abad Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Op.Cit,
                                                    hlm 328-329.
                                                  550  Ibid.




                                      dpr.go.id  372
   367   368   369   370   371   372   373   374   375   376   377