Page 389 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 389

DPR -GR MINUS PKI:
                                                                          PENYEGAR AN MENYAMBUT  ER A  B AR U



                                                  demi kepentingan PKI.  Dengan pengangkatan Soekarno sebagai
                                                                       577
                                                  presiden seumur hidup, PKI berupaya memboncengi status presiden
                                                  seumur hidup itu, artinya mereka akan berkuasa seumur hidup di
                                                  bawah bayangan Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno. Pengangkatan
                                                  Soekarno sebagai ‘Presiden Seumur Hidup’ ini dianggap sebagai
                                                  penyelewengan UUD 1945 secara nyata.
                                                       Selain itu, mengenai adanya keputusan No. 5/MPRS/1960
                                                                                                               578
                                                  dapat dijelaskan bahwa pada mulanya Presiden Soekarno berpendirian
                                                  tidak akan memberikan pertanggungjawaban kepada MPRS, tetapi
                                                  hanya merasa berkewajiban untuk bertanggung jawab kepada
                                                  MPR hasil pemiliha umum. Pendirian ini dianggap tidak benar oleh
                                                  MPRS pada waktu itu, karena berdasarkan Ketetapan MPRS No. 1/
                                                  MPRS/1960, Presiden Soekarno adalah Mandataris MPRS sehingga
                                                  berkewajiban pula memberikan pertanggungjawaban kepada MPRS. 579
                                                       Pada akhirnya Presiden Soekarno mengubah pendiriannya dan
                                                  bersedia memberikan pertanggungjawaban kepada MPRS. Pada Sidang
                                                  Umum ke-IV, dengan pidato Presiden berjudul Nawaksara. Nawa
                                                  berarti sembilan, aksara diartikan oleh Presiden Soekarno ialah pasal
                                                  atau poin. Jadi Nawaksara ialah berarti 9 pasal atau 9 poin yaitu 9 pasal
                                                  pokok-pokok pemikiran yang disampaikan oleh Presiden Soekarno
                                                  kepada MPRS. Kesembilan pokok pemikiran tersebut ialah:
                                                       1.   Mengenai retrospeksi yang berisi pengertian Panglima
                                                          Besar Revolusi, pengertian Mandataris MPRS dan pengertian
                                                          Presiden Seumur Hidup.
                                                       2.  Landasan kerja dalam melanjutkan pembangunan termasuk
                                                          di dalamnya Trisakti, Rencana Ekonomi Perjuangan dan
                                                          Pengertian tentang Berdikari.
                                                       3.  Hubungan Politik dan Ekonomi.
                     Pada akhirnya                     4.  Detail tugas-tugas yang ditetapkan oleh pemerintah
                 Presiden Sukarno                         bersama-sama dengan DPR-GR.

                         mengubah                      5.  Tetap berpegangan pada Demokrasi Terpimpin.
                 pendiriannya dan                      6.  Merintis jalan kearah pelaksanaan UUD 1945.
                                                       7.   Kedudukan DPR-GR dan MPRS.
           bersedia memberikan                         8.  Kedudukan Presiden dan Wakil Presiden.
                     pertanggung-                      9.  Penutup, antara lain ditekankan agar dibedakan antara MPRS

                  jawaban kepada                          dan MPR hasil pemilihan umum agar kemurnian UUD dapat
                                                          dilaksanakan.
                                MPRS.
                                                  577  Sketsmasa, No. 25/ Th. IX, 1966, hlm. 4-5.
                                                  578  Keputusan MPRS No. 5/MPRS/1966 tentang Tanggapan Majelis Permusyawaratan
                                                    RakyatSementara Republik Indonesia Terhadap Pidato Presiden/Mandataris MPRS di depan
                                                    Sidang Umum ke IV MPRS pada tanggal 22 Juni 1966 yang berjudul Nawaksara.
                                                  579  Sekretariat DPR-GR, Seperempat Abad Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Op.Cit,
                                                    hlm. 350-351.



                          SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   389
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
   384   385   386   387   388   389   390   391   392   393   394