Page 392 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 392

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                 BERPARLEMEN



                                                  Tuhan YME atas dicapainya permufakatan antara Pemerintah India dan
                                                  Pakistan sebagaimana termaktub dalam Deklarasi Taskent; dan atas
                                                  dasar ini hendaknya dijadikan titik tolak menuju penjelasan sengketa
                                                  Kashmir. Ketiga, telah dicapai kata sepakat tentang siaran radio
                                                  Peking dan pemberitaan wartawan Shin Hwa dan radio Peking supaya
                                                  memberhentikan siaran-siaran yang tidak bersahabat dan melanggar
                                                  kehormatan serta kedaulatan rakyat dan negara Republik Indonesia.
                                                       Tanggal 18 Februari 1966 telah disetujui Pernyataan Pendapat
                                                  DPR-GR tentang amanat presiden tanggal 15 Januari 1966 yang isinya
                                                  menyetujui sepenuhnya keseluruhan isi amanat presiden pada sidang
                                                  paripurna Kabinet Dwikora tanggal 15 Januari 1966. Amanat tersebut
                                                  menyatakan kesetiaan kepada kepala negara; dan menyatakan bahwa
                                                  seluruh anggota DPR-GR bersama seluruh rakyat dan bangsa Indonesia
                                                  yang diwakilinya adalah barisan Soekarno. Kedua tentang rencana
                                                  Pemerintah Filipina untuk mengadakan normalisasi hubungan politik
                                                  (hubungan diplomatik) dengan Malaysia yang isinya, antara lain
                                                  mendukung sepenuhnya pernyataan Presiden RI tanggal 7 Februari
                                                  1966 di depan karyawan Kopronef dan tanggal 13 Februari 1966
                                                  di depan rapat raksasa Front Nasional di Istora terhadap rencana
                                                  Presiden Filipina, Ferdinand Marcos, untuk mengakui Malaysia.
                                                  Berikutnya adalah menyerukan kepada Presiden Ferdinand Marcos
                                                  untuk bersama-sama dengan Indonesia melaksanakan persetujuan
                 Berikutnya adalah                Manila sehingga tidak menambah ketegangan di Asia Tenggara. 586

                        menyerukan
                   kepada Presiden

                 Ferdinand Marcos
                   untuk bersama-

                      sama dengan
                           Indonesia

                     melaksanakan
                         persetujuan

                   Manila sehingga
                  tidak menambah

                      ketegangan di
                                                    Gambar 6.9 Letjen Soeharto ketika memeriksa pasukan di Tegalega,
                      Asia Tenggara                                         Bandung. 587


                                                  586 Sekretariat DPR-GR, Seperempat Abad Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Op.Cit,
                                                    hlm. 363.
                                                  587  Angkatan Bersendjata, 23 Mei 1966.




                                      dpr.go.id  392
   387   388   389   390   391   392   393   394   395   396   397