Page 391 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 391
DPR -GR MINUS PKI:
PENYEGAR AN MENYAMBUT ER A B AR U
latihan kejuruan, RUU tentang jaminan sosial dan kesejahteraan bagi
buruh dan keluarga, RUU tentang perubahan dan tambahan UU No.
13/1962 tentang ketentuan pokok Bank Pembangunan daerah, RUU
tentang usul inisiatif Pembentukan Dati II Purwakarta dan Subang,
RUU tentang usul inisiatif Pembentukan Dari II Rote (Nusa Tenggara
Timur), RUU tentang usul inisiatif Pembentukan Dari II Gunung Mas,
Katingan Barito Timur, dan Murung Raya, dan RUU tentang usul
inisiatif Pembentukan Dari II Kutai Tengah, Kutai Hulu, dan Kutai
Pantai. Sementara itu, Perpu yang dibahas adalah Perpu No. 6/1962
tentang perdagangan barang-barang dalam pengawasan, dan Perpu
No. 9/1962 tentang pengendalian harga.
583
Sementara itu, ada beberapa RUU dan Perpu yang belum pernah
dibicarakan, antara lain RUU tentang transaksi rupiah dan pembebasan
atas impor, Perpu No. 17/1962 tentang perubahan dan tambahan UU
No. 21 Prp. Tahun 1960 tentang Bank Pembangunan Indonesia, Perpu
No. 2/1963 tentang pelaksanaan Dekon di bidang pembiayaan impor/
ekspor, dan Perpu No. 3/1962 tentang perubahan dan tambahan UU
No. 4 Prp. Tahun 1959 dan pencabutan UU No. 32 Prp. Tahun 1960. 584
Memasuki medio 11 Februari 1966, telah disetujui Pernyataan
Pendapat DPR-GR tentang Konferensi Pertama Rakyat-rakyat Asia-
Memasuki medio Afrika-Amerika Latin di Havana, yang isinya, pertama, memprotes
11 Februari 1966, Panitia Persiapan Internasional yang dikepalai oleh Panitia Nasional
telah disetujui Kuba yang telah menolak delegasi OISRAA (Organisas Internasional
Pernyataan Solidaritas Rakyat Asia Afrika) dari Indonesia yang sah. Kedua,
menuntut supaya OISRAA Indonesia yang sah dikembalikan hak dan
Pendapat DPR- kedudukannya, kemudian mengeluarkan dengan tidak hormat delegasi
GR tentang palsu yang dikepalai oleh Ibrahim Isa. Ketiga, mendesak Pemerintah
Konferensi Indonesia untuk mencabut semua paspor petualang-petualang PKI dan
Pertama anteknya pada Gerakan 30 September 1965 yang berkeliaran di luar
negeri. Keempat, sangat menyesalkan ucapan-ucapan Perdana Menteri
Rakyat-rakyat Kuba atas penilaiannya yang salah tentang persoalan dalam negeri
Indonesia. Kelima, menyatakan penghargaan kepada delegasi-delegasi
Nepal, Mongolia, Uni Soviet, dan lainnya yang berhasil menggagalkan
usaha-usaha kaum petualang kontra-revolusi di Havana. 585
Pernyataan pendapat DPR-GR kedua yang disetujui yaitu tentang
Deklarasi Taskent yang isinya berupa ucapan syukur atas kehadirat
583 Kompas, 30 November 1965.
584 Ibid.
585 Sekretariat DPR-GR, Seperempat Abad Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Op.Cit,
hlm. 361-362.
SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 391
REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018