Page 464 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 464

DPR RI 1987 - 1992: ER A  PENGU ATAN  TATANAN
                                                                       EK ONOMI D AN SO SIAL  B ANGS A  INDONE SIA



                                                   hukum penyusunan UU. Sedangkan Fraksi PDI melalui juru bicaranya,
                                                   T. Dachman Muzir S.H., secara khusus menghubungkan sistem
                                                   paten dengan perkembangan ekonomi Indonesia yang belakangan
                                                   menunjukkan indikasi kea rah monopoli dan konglomerasi. Oleh
                                                   karena itu Fraksi PDI memperjuangkan agar RUU Paten dicantumkan
                                                   keharusan pemegang paten untuk melaksanakan patennya untuk

                           Lahirnya RUU            mencegah terjadinya monopoli. 294
                            Benda Cagar
                    Budaya, barangkali                   6. 2. 5. RUU Benda Cagar Budaya
                                                         RUU disampaikan ke DPR dengan Amanat Presiden No. R.11/PU/
                    merupakan produk               VI/1991 pada 11 Juni 1991 dengan menunjuk Menteri Pendidikan dan
                             perundang-            Kebudayaan, Fuad Hasan, sebagai perwakilan. Pembicaraan Tingkat

                        undangan yang              I diadakan pada 16 September 1991 bersamaan dengan RUU tentang
                     sangat dinantikan             Pendidikan Nasional. Namun, berdasarkan beberapa pertimbangan,
                        oleh komunitas             tindak lanjut RUU tentang Pendidikan menjadi prioritas. Pada tahap
                  arkeolog Indonesia...            selanjutnya, Pembicaraan Tingkat II terkait RUU tentang Benda Cagar
                                                   Budaya diadakan pada 25 November 1991 dengan agenda pemandangan
                                                   umum fraksi-fraksi.
                                                         Dalam forum tersebut, keempat fraksi menepakati bahwa RUU
                                                   Benda Cagar Budaya sangat penting dan mendesak untuk disahkan. Hal
                                                   ini berkaitan dengan banyaknya kasus pencurian benda cagar budaya
                                                   dan perombakan monumen perjuangan. Aturan sebelumnya mengenai
                                                   cagar budaya, Monumenten Ordonnantie Staatsblad 1931 tidak sesuai
                                                   karena mencantumkan sanksi yang terlalu ringan.  Setelah menerima
                                                                                                295
                                                   kritik dan saran dari DPR RI, diselenggarakan Pembicaraan Tingkat III
                                                   antara Komisi IX bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada 7
                                                   Januari hingga 27 Februari 1992.  Pembicaraan Tingkat IV pada 3 Maret
                                                   1992 dipimpin Wakil Ketua DPR, Soekardi. Dengan persetujuan DPR RI,
                                                   RUU tentang Benda Cagar Budaya disahkan menjadi UU No. 5 Tahun
                                                   1992 tentang Benda Cagar Budaya. Namun, dalam perkembangannya,
                                                   UU tentang Benda Cagar Budaya belum disosialisasikan secara merata
                                                   dan kurang didukung oleh dana pemeliharaan dan pengamanan yang
                                                   memadai sehingga terjadi pencurian dan penjualan benda-benda
                                                   cagar budaya. 296
                                                           Lahirnya RUU Benda Cagar Budaya, barangkali merupakan
                                                   produk perundang-undangan yang sangat dinantikan oleh komunitas
                                                   arkeolog Indonesia karena peraturan sebelumnya yang mengatur


                                                   294  ” DPR Setujui RUU Paten”, Kompas, 14 Oktober 1989, hlm 1
                                                   295  “RUU Benda Cagar Budaya Sangat Penting dan Mendesak”, Kompas, 2 November 1991, hlm. 6.
                                                   296  Setjen DPR RI, Op.Cit., hlm 125-347



                            SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   463
                              REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         Bab VI CETAK.indd   463                                                                                 25/11/2019   01:40:09
   459   460   461   462   463   464   465   466   467   468   469