Page 108 - BUKU SEABAD RAKYAT INDONESIA BERPARLEMEN
P. 108

UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA
                                                                                                         (1950-1960)





                  bahwa DPA merupakan suatu dewan pusat yang telah biasa memberi
                  nasihat kepada pemerintah RI tentang haluan politik pemerintah dan
                  tentang tindakan legislatif.


                  Berdasarkan Pasal 77 UUDS 1950, jumlah anggota DPRS ditetapkan 236
                  anggota, yang terdiri dari 148 anggota DPR RIS, 29 anggota Senat RIS, 46
                  anggota BP-KNIP, dan 13 anggota DPA-RI. Namun,
                  pada awal pembentukan DPRS di tahun 1950, ter-
                  catat anggota DPRS sebanyak 232 anggota. Keku-
                  atan partai politik saat itu dapat terlihat pada pem-
                  bagian kursi parlemen (DPR).                           Masyumi menempatkan

                                                                         49 anggota (21%) di
                  Masyumi  menempatkan  49  anggota  (21%)  di
                  DPRS,  disusul  kemudian  PNI  dengan  36  kursi       DPRS, disusul kemudian
                  (16%).  Di  luar  kedua  partai  tersebut,  tidak  ada
                  satu pun partai yang menempatkan anggotanya            PNI dengan 36 kursi
                  lebih dari 20 orang. Kekuatan terbesar ketiga di       (16%). Di luar kedua
                  dalam  DPRS  yakni  PSI,  yang  pernah  menem-         partai tersebut, tidak
                  patkan Sutan Syahrir sebagai perdana menteri
                  pada masa revolusi, diwakili oleh 17 anggota.          ada satu pun partai
                                                                         yang menempatkan
                  Selanjutnya,  berdasarkan  catatan  tahun  1954,
                  jumlah  anggota  DPRS  menjadi  235  anggota.          anggotanya lebih dari
                  Jumlah fraksi pada 1950 sebanyak 17 fraksi dan         20 orang.
                  26 orang anggota di antaranya tidak berfraksi.
                  Jumlah fraksi kemudian meningkat menjadi 20.


                  Dari komposisi anggota DPRS tahun 1950, terli-
                  hat  bahwa  terbentuk  setidaknya  tiga  kekuatan
                  ideologi politik, yakni kelompok nasionalis, kelompok kiri, dan kelompok
                  Islam. Kelompok nasionalis diwakili oleh sekitar 71 anggota DPRS yang
                  sebagian besar berasal dari PNI dengan 36 anggota. Secara total, ke-
                  lompok nasionalis di parlemen setara dengan 30 persen anggota parle-
                  men. Sedangkan keterwakilan kelompok kiri di antaranya oleh PKI, Partai
                  Murba, serta PSI berkekuatan 47 anggota atau sekitar 20 persen, serta
                  kelompok Islam yang diwakili oleh Partai Masyumi (49 anggota) dan PSII
                  (5 anggota) dengan kekuatan 54 anggota atau setara dengan 23 persen
                  jumlah anggota parlemen. Di luar anggota dari kalangan partai, terdapat
                  pula anggota non-partai yang berjumlah 26 orang (11 persen). Tidak be-
                  gitu jelas keberpihakan ideologi yang diusung oleh anggota non-partai
                  tersebut.






                    dpr.go.id                                                                               101
   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113