Page 112 - BUKU SEABAD RAKYAT INDONESIA BERPARLEMEN
P. 112

UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA
                                                                                                         (1950-1960)





                  makan membentuk kabinet zaken ketimbang menyusun kabinet yang
                  terdiri dari partai-partai politik yang dapat memperkuat kabinet.

                  Ketua DPRS yang berasal dari PNI, Mr. Sartono, menyarankan Natsir
                  agar senantiasa berunding dengan panitia permusyawaratan parlemen
                  yang terdiri atas 18 anggota dan berasal dari seluruh fraksi yang ada
                  di parlemen terkait dengan segala hal. Hal ini dimaksudkan agar pro-
                  gram-program  kabinet  dapat  berjalan  dengan
                  baik  dan  tidak  mendapatkan  penolakan  dari
                  parlemen.

                                                                         Sementara itu, dalam
                  Sementara  itu,  dalam  sidang  pemandangan
                  umum  pertama  yang  diselenggarakan  pada             sidang pemandangan
                  awal  Oktober  1950,  fokus  pembahasan  parle-        umum pertama yang
                  men masih berkutat pada pembentukan kabinet
                  Natsir. Opsi pembubaran kabinet telah muncul           diselenggarakan pada
                  di dalam sidang-sidang parlemen. Usul ini me-          awal Oktober 1950,
                  nimbulkan pro-kontra. Natsir mengatakan bah-
                  wa kehadiran pihak oposisi dalam sebuah nega-          fokus pembahasan
                  ra demokrasi adalah suatu hal yang baik selama         parlemen masih
                  dalam  batas  kewajaran.  Ia  juga  menegaskan
                  membutuhkan dukungan dalam parlemen agar               berkutat pada
                  program-program  kabinet  dapat  berjalan  de-         pembentukan kabinet
                  ngan salah satu agenda terpenting adalah pe-
                  laksanaan pemilihan umum.                              Natsir.

                  Hingga sidang pemandangan umum kedua par-
                  lemen yang diselenggarakan pada pertengahan
                  Oktober 1950, pembahasan sidang masih berku-
                  tat pada persoalan pembentukan kabinet.


                  Dalam perkembangannya, muncul mosi pembubaran kabinet. Usul ini
                  disampaikan  oleh  Mohammad  Yamin,  anggota  parlemen  non-partai
                  serta mendapatkan dukungan dari beberapa anggota parlemen. Yamin
                  mengatakan bahwa pembentukan kabinet tidak sesuai dengan trimar-
                  ga yang terdiri atas Islam, Nasionalis, dan Sosialis, melainkan hanya
                  mencakup sebagian saja. Mosi pembubaran kabinet ini ditentang oleh
                  Masyumi.


                  Perdebatan-perdebatan seputar cara pembentukan dan susunan ka-
                  binet yang mengakibatkan terpecahnya sikap parlemen dalam melihat
                  kabinet Natsir. Pada akhirnya parlemen menempuh pemungutan suara





                    dpr.go.id                                                                              105
   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117