Page 114 - BUKU SEABAD RAKYAT INDONESIA BERPARLEMEN
P. 114

UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA
                                                                                                         (1950-1960)





                  dilakukan  dengan  jalan  menyetujui  secara  bulat  mosi  masuknya  Si-
                  las Papare, ketua Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII) sebagai
                  anggota  parlemen  dan  mendorong  pemerintah  untuk  mencari  cara
                  agar mosi tersebut dapat dijalankan. Sementara itu, langkah eksternal
                  dilakukan  dengan  membentuk  misi  parlemen  keluar  negeri.  Misi  ini
                  menjalankan  tugas  memberikan  penjelasan  kepada  negara-negara
                  yang dikunjungi bahwa Irian Barat sebagaimana terdapat dalam kon-
                  stitusi UUDS 1950 adalah bagian dari Indonesia.

                  Dalam    upaya    menentukan    sikap   par-
                  lemen         terhadap         permasalahan
                  Irian Barat, dilakukan voting di akhir sidang pe-      Dalam upaya
                  mandangan  umum  parlemen  terhadap  empat
                  mosi  yang  telah  diajukan.  Hasilnya  menunjuk-      menentukan sikap
                  kan dukungan bahwa pada masa awal kabinet              parlemen terhadap
                  Natsir,  dukungan  parlemen  terhadap  program
                  pemerintah  terkait  permasalahan  Irian  Barat        permasalahan Irian
                  masih cukup besar.                                     Barat, dilakukan

                  Krisis  yang  dialami  kabinet  Natsir  mencapai       voting di akhir sidang
                  puncaknya  pada  awal  1951  ketika  oposisi  di       pemandangan umum
                  parlemen yang dimotori PNI mengajukan Mosi
                  Hadikusumo. Mosi yang diajukan berkaitan de-           parlemen terhadap
                  ngan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 39 Ta-            empat mosi yang telah
                  hun 1950 tentang Pembentukan Dewan
                                                                         diajukan.
                  Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Dewan
                  Pemerintahnya. PP ini lahir pada akhir masa pe-
                  merintahan  Kabinet  Halim  di  negara  Republik
                  Indonesia,  yang  masih  menjadi  negara  bagian
                  RIS. Hadikusumo menuntut pencabutan PP dan menginginkan pemi-
                  lihan anggota DPRD yang lebih demokratis.


                  PP yang terdiri atas 8 bab dengan 17 pasal ini diterbitkan pemerintah
                  karena  undang-undang  yang  mengatur  tata  cara  pemilihan  anggota
                  DPRD provinsi serta wilayah di dalamnya belum dapat dilaksanakan.
                  Dengan dikeluarkannya PP No. 39 Tahun 1950 ini, semua Dewan Per-
                  wakilan Rakyat Daerah dibubarkan.


                  Mosi Hadikusumo diajukan pada pertengahan Januari 1951, dengan du-
                  kungan kuat dari partai oposisi dan partai pendukung pemerintah (PIR,
                  Parindra, dan Parkindo), sementara satu partai pendukung pemerintah la-





                    dpr.go.id                                                                              107
   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119