Page 110 - BUKU SEABAD RAKYAT INDONESIA BERPARLEMEN
P. 110

UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA
                                                                                                         (1950-1960)





                    3. Hak  ketiga  sebagaimana  disebutkan  dalam
                      Pasal 70 UUDS 1950 adalah hak angket. Hak
                      angket merupakan hak di mana DPRS dapat            Presiden tidak dapat
                      melakukan penyelidikan terhadap kebijakan
                      yang diambil pemerintah.                           bertindak sewenang-

                    4. Hak keempat adalah hak kekebalan sebagai-         wenang membubarkan
                      mana dirumuskan dalam pasal 71 UUDS 1950.          parlemen. Terdapat
                      Dalam pasal itu disebutkan bahwa ketua dan
                      anggota DPRS serta para menteri tidak dapat        ketentuan dalam
                      dituntut ke pengadilan disebabkan perkataan        Pasal 84 UUDS yang
                      atau pendapatnya yang disampaikan di dalam
                      rapat  ataupun  surat  yang  diajukan  kepada      menyebutkan bahwa
                      majelis.                                           setelah pembubaran


                  Dalam bentuk pemerintahan yang menerapkan              DPR, dalam kurun
                  sistem  demokrasi  parlementer,  DPRS  memiliki        waktu 30 hari harus
                  kemampuan  untuk  menjatuhkan  kabinet  jika
                  dianggap tindakan yang diambil pemerintah ti-          dilakukan pemilihan
                  dak melalui persetujuan DPRS (Pasal 83 ayat 2          anggota DPR yang baru.
                  UUDS 1950). Selain itu, dalam UUDS 1950 dise-
                  butkan pula bahwa Presiden memiliki hak untuk
                  membubarkan  DPR  jika  DPR  dianggap  tidak
                  mencerminkan keinginan rakyat.


                  Meskipun demikian, Presiden tidak dapat bertindak sewenang-wenang
                  membubarkan  parlemen.  Terdapat  ketentuan  dalam  Pasal  84  UUDS
                  yang  menyebutkan  bahwa  setelah  pembubaran  DPR,  dalam  kurun
                  waktu 30 hari harus dilakukan pemilihan anggota DPR yang baru. Hal
                  ini merupakan upaya untuk mencegah kemungkinan presiden membu-
                  barkan DPRS secara sewenang-wenang.


                  Sementara  itu,  dengan  kekuatan  49  kursi  di  DPRS,  Mohammad
                  Natsir yang merupakan Ketua Partai Masyumi diangkat sebagai per-
                  dana menteri pertama masa Demokrasi Liberal. Pengangkatan Natsir
                  sebagai perdana menteri dapat dilihat sebagai sebuah upaya penghar-
                  gaan terhadap mosi integral yang diajukan Natsir. Selain itu, pengang-
                  katan Natsir juga memperlihatkan posisi Masyumi sebagai salah satu
                  partai besar di Indonesia.


                  Pembentukan  kabinet  oleh  Natsir,  yang  ditunjuk  sebagai  formatur
                  kabinet,  tidak  berjalan  mudah.  Pada  awal  pembentukannya,  Natsir





                    dpr.go.id                                                                              103
   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115