Page 111 - BUKU SEABAD RAKYAT INDONESIA BERPARLEMEN
P. 111
SEABAD RAKYAT INDONESIA
BERPARLEMEN
membutuhkan sekurang-kurangnya dukungan
dari 150 anggota DPRS, termasuk dari partai-
Sulitnya lobi Natsir partai kecil seperti Parkindo, Partai Katolik,
dan Partai Buruh. Selain itu, dukungan dari
terhadap PNI PNI sebagai partai dengan anggota terbanyak
mengakibatkan kedua setelah Masyumi di DPRS juga
dibutuhkan untuk memperkuat kedudukan
Natsir dua kali kabinet.
mengembalikan Sebagaimana dikatakan Natsir, akan dibentuk
mandat pembentukan sebuah zaken kabinet jika PNI memutuskan
kabinet kepada untuk tidak bergabung ke kabinet Natsir.
Negosiasi posisi dalam kabinet antara Natsir
Soekarno, namun dan PNI berjalan alot. Sulit bagi kedua belah
ditolak. pihak untuk menemukan kata sepakat terkait
posisi dari wakil masing-masing partai. Natsir,
sebagai pihak yang ditunjuk Soekarno untuk
membentuk kabinet, menginginkan jumlah
kursi Masyumi lebih banyak daripada partai
lain.
Hal ini didasari kenyataan bahwa Masyumi adalah kekuatan terbesar
di dalam DPRS. Natsir menginginkan agar Masyumi mendapatkan 6
kursi kabinet, termasuk Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pengajaran.
Dua pos yang juga diminta PNI. Sulitnya lobi Natsir terhadap PNI
mengakibatkan Natsir dua kali mengembalikan mandat pembentukan
kabinet kepada Soekarno, namun ditolak. Natsir mengatakan bahwa
Soekarno menginginkan agar Natsir membentuk kabinet yang tidak
terlalu terikat pada kepentingan partai-partai.
Pada 7 September 1950, secara resmi Kabinet Natsir terbentuk dengan
18 anggota. Dengan susunan kabinet tersebut, Natsir setidaknya te-
lah membentuk koalisi dengan kekuatan dukungan dari 52% anggota
DPRS. Sementara PNI yang secara resmi menjadi oposisi di parlemen
bersama dengan PKI dan Partai Murba menegaskan akan senantiasa
mengawasi jalannya program-program kabinet. Meski demikian, tam-
paknya sikap oposisi yang diambil PNI di awal terbentuknya kabinet
masih bersifat hati-hati dan tidak terlalu jelas.
Tidak bergabungnya PNI ke dalam kabinet Natsir mengakibatkan pro-
gram-program pemerintah berjalan alot. Segera setelah terbentuknya
kabinet, Natsir banyak mendapatkan kritikan karena lebih menguta-
104