Page 115 - BUKU SEABAD RAKYAT INDONESIA BERPARLEMEN
P. 115

SEABAD RAKYAT INDONESIA
           BERPARLEMEN





                                      innya, PSI, memutuskan untuk abstain. Mosi Hadikusumo berhasil menda-
                                      pat suara mayoritas dari parlemen, dan sebaliknya memberikan kekalahan
                                      telak kepada kabinet. Mosi itu mendapatkan 70 suara dukungan berban-
                                      ding 48 suara menolak.


                                      Dalam kesempatan sidang parlemen yang dilaksanakan pada 20 Maret
                                      1951, partai-partai oposisi pengusung Mosi Hadikusumo memutuskan
                                                           keluar dari sidang. Langkah tersebut diikuti oleh
                                                           sebagian anggota parlemen non-partai. PIR ke-
                                                           mudian  memutuskan  untuk  menarik  mundur
                                                           menterinya  dari  kabinet,  Menteri  Kehakiman
           Dalam kesempatan                                Wongsonegoro  dan  Menteri  Pekerjaan  Umum

           sidang parlemen                                 Herman Johannes. Akibatnya, kabinet tidak lagi
                                                           mampu menjalankan programnya.
           yang dilaksanakan
           pada 20 Maret                                   Keesokan harinya, pada 21 Maret 1951, Natsir
                                                                           mengembalikan
                                                           memutuskan
                                                                                             mandatnya
           1951, partai-partai                             kepada  Presiden  Soekarno.  Hal  ini  menandai
           oposisi pengusung                               berakhirnya  masa  jabatan  Natsir  setelah
                                                           berlangsung kurang-lebih enam bulan. Segera
           Mosi Hadikusumo                                 setelahnya,  Presiden  Soekarno  menunjuk

           memutuskan keluar                               Mr. Sartono, tokoh senior PNI, untuk menjadi
                                                           formatur kabinet, hingga akhirnya kabinet baru
           dari sidang.                                    terbentuk.


                                                           Kejatuhan  kabinet  Natsir  pada  dasarnya  ce-
                                                           pat  atau  lambat  akan  terjadi.  Sejak  awal,  ka-
                                                           binet Natsir telah mendapat banyak tantangan
                                                           dari parlemen akibat kegagalan pembentukan
                                      kabinet koalisi Masyumi-PNI. Dengan segera, Mr. Sartono yang di-
                                      tunjuk Soekarno berupaya mengajak Masyumi membangun kabinet
                                      koalisi.


                                      Namun, pembicaraan di antara PNI dan Masyumi tidak mencapai kese-
                                      pakatan yang berarti. Sartono gagal menarik Masyumi dalam kabinet
                                      koalisi yang berupaya ia bangun.


                                      Menurut Sartono, kegagalan tersebut disebabkan oleh empat hal. Per-
                                      tama,  ketidaksetujuan  Masyumi  terhadap  program  kabinet  yang  di-
                                      tawarkan oleh Sartono dalam hal politik luar negeri dengan Belanda.
                                      Kedua, Masyumi mengharapkan agar DPRD yang terbentuk lewat PP
                                      No. 39 Tahun 1950 diganti dengan peraturan terbaru tanpa perlu mem-




           108
   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120