Page 136 - BUKU SEABAD RAKYAT INDONESIA BERPARLEMEN
P. 136

UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA
                                                                                                         (1950-1960)




                  PARLEMEN DAN USAHA MENGGAPAI


                  KONSTITUSI BARU




                  (1957-1960)



                  Upaya kembali ke bentuk pemerintahan presidensial mulai mengemuka melalui
                  gagasan politik Soekarno dan konsepsi Presiden.










                  PADA  21  Februari  1957  Presiden  Soekarno  sudah  mewacanakan
                  sebuah Kabinet Gotong-Royong, yang merupakan representasi semua
                  partai  yang  ada  ditambah  dengan  golongan  fungsional.  Namun,
                  wacana ini ditentang oleh beberapa partai seperti Masyumi, PSII, NU,
                  Katholik, dan PRI. Penolakan ini didasarkan bahwa perubahan sistem
                  ketatanegaraan merupakan ranah dan tugas Konstituante. Karenanya,
                  menurut  pendapat  partai-partai  tersebut,  hal  itu  harus  diserahkan
                  kepada Dewan Konstituante.


                  Wacana yang diusulkan Presiden Soekarno ini dikenal dengan “Kon-
                  sepsi Presiden”. Dengan alasan untuk menyelamatkan bangsa dan ne-
                  gara dari kesulitan-kesulitan yang dihadapinya, Soekarno menyatakan
                  usulnya dengan pokok-pokok pikiran sebagai berikut:



                      1.  Sistem demokrasi parlementer setjara Barat (demokrasi li-
                        beral) tidaklah sesuai dengan kepribadian Indonesia. Oposi-
                        si di D.P.R. jang selalu berusaha menggulingkan Pemerintah
                        adalah sesuatu jang tidak tjotjok dengan suasana kepriba-
                        dian Indonesia tersebut. Oleh karena itu sistim Demokrasi
                        Parlementer harus diganti dengan sistim Demokrasi Ter-
                        pimpin, demokrasi gotong-rojong, jakni suasana demokrasi
                        jang dipimpin oleh hikmat kebidjaksanaan dalam permus-
                        jawaratan.

                      2. Untuk melaksanakan sistim Demokrasi Terpimpin ini, maka
                        perlulah dibentuk suatu Kabinet Gotong-Rojong jang ang-







                    dpr.go.id                                                                              129
   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141