Page 138 - BUKU SEABAD RAKYAT INDONESIA BERPARLEMEN
P. 138

UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA
                                                                                                         (1950-1960)





                  Namun Soekarno dengan dalih penyelamatan negara berhasil meya-
                  kinkan berbagai kalangan akan pentingnya konsepsi yang diusulkan-
                  nya itu.


                  Gagasan  politik  Soekarno  tersebut  menjadi  tonggak  pula
                  dikemukakannya  wacana  kembali  ke  Undang-Undang  Dasar  1945.
                  Setelah  Konsepsi  Presiden  dikemukakan,  mulai  dilakukan  langkah-
                  langkah  untuk  merealisasikan  gagasan  politik  yang  terkandung  di
                  dalamnya. Soekarno kemudian mengupayakan pembentukan kabinet
                  baru tanpa penyesuaian dengan komposisi kursi
                  di  parlemen.  Kabinet  baru  tersebut  akhirnya
                  terbentuk dengan nama Kabinet Karya.


                  Kabinet  baru  ini  dimulai  ketika  Presiden          Sebagai formatur
                  Soekarno  mengadakan  pertemuan  tertutup
                  di  Istana  Negara  dengan  beberapa  tokoh            kabinet, Soekarno
                  masyarakat  dan  tokoh-tokoh  organisasi  politik      berhasil membentuk
                  untuk  membicarakan  mengenai  pembentukan
                  kabinet dan juga untuk memilih sosok yang tepat        Kabinet Darurat
                  untuk memimpin kabinet ini. Dalam kabinet yang         Ekstraparlementer
                  baru  ini  Soekarno  menginginkan  orang  yang
                  tidak  berasal  dari  partai  politik  karena  kabinet   dengan Ir. Djuanda
                  ini tidak didirikan atas dasar kepentingan partai      sebagai perdana
                  politik.
                                                                         menteri.
                  Setelah mengadakan pertemuan tersebut, pada
                  4  April  1957  Presiden  Soekarno  mengambil  si-
                  kap, yaitu dengan melakukan penunjukan terha-
                  dap warga negara. Ir. Soekarno sebagai formatur
                  kabinet. Pertemuan yang dilakukan pada 4 April 1957 itu diadakan da-
                  lam rangka membentuk suatu zaken kabinet ekstraparlemen.


                  Presiden menekankan bahwa cara pembentukan kabinet itu harus dilaku-
                  kan dengan jalan darurat pula. Titik berat dari penyusunan kabinet terse-
                  but tidak lagi memperhatikan kekuatan yang ada dalam DPR, tetapi lebih
                  mengutamakan keahlian dan kecakapan menteri-menteri yang diangkat.


                  Berdasarkan pertemuan tersebut disepakatilah nama Ir. Djuanda, yang
                  memang tidak berasal dari golongan partai politik mana pun dan juga
                  memiliki pengalaman dalam pemerintahan. Sebagai formatur kabinet,
                  Soekarno berhasil membentuk Kabinet Darurat Ekstraparlementer de-
                  ngan Ir. Djuanda sebagai perdana menteri.





                    dpr.go.id                                                                               131
   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143