Page 118 - Sejarah/Geografi Agraria Indonesia
P. 118

Sejarah/Geografi Agraria Indonesia
                                5
               kekuasaan negara.  Tidak  lama  kemudian penduduk pegunungan
               terserang malaria dan mengakibatkan rusaknya tanaman produk agrar-
               ian. Untuk beberapa tahun mereka tinggal di pesisir, karena terbatasnya
               basis agraria mereka diizinkan kembali ke pegunungan. Setelah peristiwa
               itu, raja mempunyai tanggung jawab dalam hubungannya dengan
               penduduk pegunungan. Raja memfasilitasi ekstraksi kerja, pajak dan
               produk-produk hutan dan raja bertugas menjaga perdamaian dan keter-
               tiban. Untuk selanjutnya, nampak tugas duniawi yang diemban otoritas
               pemerintah dalam kehidupan sehari-hari orang pedalaman dan men-
               transformasikan cara mereka melakukan hubungan-hubungan sosial
               produksi.
                   Sistem penguasaan dan pengaturan oleh Belanda melalui raja
               dengan memilih orang-orang Lauje yang terkenal dan menunjuknya
               untuk kedudukan kepala jaga di sekitar pedalaman pegunungan. Tugas
               kepala jaga memperantarai antara pesisir dan pegunungan untuk mem-
               bawa perintah-perintah pemerintah dan tuntutan-tuntutan lokal pegu-
               nungan. Mungkin yang lebih penting tugas dari kepala jaga adalah
               menangkap tuduhan orang kriminal pegunungan dan membawanya ke
               pesisir. Kepala jaga mesti orang yang berani, mempunyai karisma,
               stamina, kekuatan magis, pengetahuan lapangan dan lebih penting tugas
               dia didukung oleh otoritas pesisir. Dalam pengertian, mereka ditunjuk
               untuk kekuasaan eksternal. Pada periode pra-kolonial diperlukan buruh
               yang menyebabkan raja-raja Gorontalo merampas budak di pegunungan
               sepanjang teluk Tomini.







                   5 James. C. Scott menjelaskan bahwa regime-regime di Asia Tenggara dari pra-
               kolonial hingga pasca kolonial dalam menguasai produksi dan masyarakat menggunakan
               metode pembacaan terhadap ruang dan kegiatan produksi masyarakat dataran tinggi.
               Negara membuat pemetaan, sensus, missi zending, vaksinasi cacar dan mengirimkan
               tugas tentara. Perencanaan negara itu agar penduduk lebih dekat ke pasar dan mudah
               untuk memungut dan mengumpulkan pajak. Untuk hal ini lihat. James. C. Scott. Seing
               like a state. How certains to improve the human condition have failed. (New Haven-
               London: Yale University Press. 1998, hlm., 183-84.
                                                                        109
   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123