Page 119 - Sejarah/Geografi Agraria Indonesia
P. 119

Hilmar Farid, dkk.




















                    Teluk Tomini, Sulawesi Tengah tahun 1900, Koleksis KITLV
                Kemudian, Belanda memusatkan penduduk dalam tekanan wilayah
            Limboto, mereka dipaksa untuk kerja irigasi beras (Henley 1996: 42).
            Dalam wilayah sekarang menjadi Minahasa, Belanda menemukan
            perantara kepala pesisir yang tidak efisien digunakan untuk menjamin
            beras bagi pasukan-pasukan mereka di kota dan pada awal abad 17 mulai
            melakukan campur tangan secara langsung di pedalaman (Henley 1996:
            31-32). Dengan diperkenalkannya kopi didataran tinggi sebagai tanaman
            wajib pada 1822, Minahasa telah menjadi sasaran kontrol dan pengamatan
            kolonial pada tingkat yang belum pernah dilakukan (Henley 1996: 38)
            dan menjadi administrasi kolonial yang paling intensif di Hindia Belanda.
            Di daerah Lauje, jumlah buruh adalah penting dan produksi yang telah
            dimobilisasi dari bukit-bukit disekitar dua ratus tahun tanpa pergantian
            tempat tinggal dan tanah mereka atau melibatkan mereka dalam regim
            pemerintahan yang sistematis (Li 2001).

                Mulai awal abad ke 20, pengerahan buruh dari pegunungan tergan-
            tung pada seluk-beluk kerjasama antara kepala desa dan representatif
            mereka di pedalaman. Ikatan-ikatan yang samar antara peran resmi dan
            non resmi dari fungsionaris pemerintah, menggambarkan otoritas peme-
            rintah untuk melancarkan perniagaan dan ekstra ekonomi seperti pe-
            mungutan pajak. Mereka bekerja dipedalaman hutan untuk mendapat-
            kan damar, rotan dan kayu eboni (kayu hitam). Kemudian, diangkut oleh
            perusahaan kapal Belanda satu bulan sekali melalui teluk Tomini. Juga,
            perusahaan-perusahaan Jerman, mempunyai kapal di sana antara tahun

            110
   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124